[Acara dengan waktu terbatas] Akasia Kacang Merah sedang berlangsung!
Menggigit bibir merahnya, memakai mahkota emas, sedikit perona pipi, dan gaun pengantin... Wanita itu duduk di depan cermin dan diam-diam mengenakan gaun pengantin dari Central Plains. Hati yang tergantung di kejauhan itu sedikit dikejutkan oleh keindahan di cermin. Waktu telah meninggalkan bekas di wajahnya, namun dia tetap terlihat sama di cermin. Anko berbaring di meja di dekatnya sambil mendengkur. Wanita itu mengangkat Anko dan membelai bulu itu dengan jari-jarinya yang seperti bawang. Pria kecil itu dengan lembut meringkuk dalam pelukannya dan mengeluarkan tangisan yang lucu.
Dadu yang indah itu dihiasi dengan kacang merah, dan aku sangat merindukanmu.
Di antara pasir kuning di langit, sebuah oase kecil bagai anugerah dari Tuhan. Rerumputan hijau dan air yang jernih membuat orang betah berlama-lama dan meninggalkan kesan mendalam. Angin dan pasir menggerogoti oasis, dan tahun-tahun menghilangkan wajah cantiknya. Ribuan tahun dari sekarang, oasis tersebut mungkin sudah tidak ada lagi. Kecantikan pun berubah menjadi tulang yang layu. Namun oasis dalam ingatan, hijaunya rerumputan dan air jernih dalam ingatan, serta keindahan dalam ingatan tidak akan pernah bisa hilang. Seperti halnya penyakit cinta di hati saya, penyakit itu merasuk ke dalam tulang saya dan selalu tak terlupakan.
Hamparan luas angin dan pasir telah mengubur banyak masa lalu yang tidak diketahui. Mungkin itu adalah penyakit cinta seorang penari tertentu, mungkin kekaguman seorang sarjana tertentu, mungkin sebuah janji, mungkin sebuah keinginan yang telah lama diidam-idamkan untuk tetap bersama seumur hidup.
Kacang merah tumbuh di negara selatan, dan ketika musim semi tiba, mereka akan menumbuhkan beberapa cabang. Saya harap Anda dapat memilih lebih banyak, ini yang paling... mabuk cinta.