Ketika kita membangun sebuah website, kita harus mempertimbangkan bagaimana cara mengoptimalkan website kita. Optimasi sebuah website tidak hanya ditujukan pada mesin pencari saja, namun juga pada kelompok pengunjung. Perencanaan internal website yang baik tidak hanya dapat menarik perhatian dan kecintaan mesin pencari, namun juga meningkatkan loyalitas pengunjung. Jadi, bagaimana cara melakukan pekerjaan yang baik dalam optimasi internal situs web? Mari kita bicara tentang pengalaman pribadi saya.
Pertama, pilih nama domain situs web dan nama situs web yang bagus. Nama domain tidak hanya harus pendek, tetapi juga berkaitan erat dengan nama situs web. Sebaiknya sertakan kata kunci situs web dalam nama domain. Misalnya website SEO 100.000 Why, nama domainnya adalah: seowhy.com, yang berisi kata kunci situs web "SEO", yang secara efektif menyampaikan jenis situs web, konten situs web, dan informasi lainnya kepada mesin pencari dan pengunjung.
Kedua, judul halaman konten website harus ditulis dengan benar. Saat kami menulis judul halaman konten website, biasanya kami menggunakan bentuk "judul artikel-nama website", yang bermanfaat untuk optimasi mesin pencari dan pengalaman pelanggan.
Ketiga, buat Sitemap untuk website. Peta Situs berguna untuk perayapan mesin pencari, terutama untuk Google. Laba-laba Google sangat menyukai Peta Situs.
Keempat, buatlah link jangkar teks internal yang baik pada website. Di setiap halaman halaman konten situs web, usahakan untuk tidak menggunakan atau menggunakan lebih sedikit animasi Flash atau bingkai <iframe>, karena ini tidak kondusif untuk perayapan mesin pencari seperti Baidu dan Google. Usahakan juga untuk tidak memasang beberapa gambar yang tidak berhubungan dengan website di website. Jika Anda perlu memasang gambar, untuk memudahkan perayapan mesin pencari, coba tambahkan tag alt.
Kelima, gunakan tag H1 pada judul artikel. Mengenai optimasi website internal di beberapa forum, banyak webmaster yang sering menyebutkan salah satu caranya, yaitu judul artikel harus menggunakan tag h1. Memberi anotasi pada judul artikel dengan h1 dapat berperan dalam menyorot tema inti situs web, dan juga dapat menyorot tema yang dipersonalisasi setiap halaman. Sangat membantu untuk optimasi mesin pencari. Oleh karena itu, usahakan gunakan tag h1 pada judul artikel. Namun, Anda harus berhati-hati saat menggunakannya. Perlu diperhatikan bahwa tag H1 tidak boleh digunakan lebih dari satu kali dalam satu halaman. Jika tidak, mungkin dianggap curang oleh mesin pencari.
Keenam, mengakhiri fenomena dead link pada website. Selalu periksa tautan di dalam situs web dan amati struktur internal situs web untuk menghindari tautan mati atau tautan tidak valid.
Ketujuh, halaman website sebaiknya menggunakan halaman statis HTML. URL halaman dinamis relatif panjang, dan halaman tersebut dihasilkan melalui variabel, yang sangat tidak bersahabat dengan mesin pencari. Secara relatif, halaman web statis lebih populer di mesin pencari. Oleh karena itu, disarankan agar halaman web menggunakan halaman statis sebanyak mungkin.
Kedelapan, atur halaman error 404. Saat pengguna mengunjungi situs web kami, terkadang akan muncul halaman kesalahan. Menetapkan halaman kesalahan 404 yang baik juga merupakan metode yang baik untuk pengoptimalan internal situs web.
Kesembilan, konten website harus kaya. Konten situs web harus sering diperbarui dan diupayakan untuk memperkaya konten situs web. Konten situs web yang kaya sangat populer di mesin pencari dan juga merupakan metode optimasi situs web internal. Sayangnya banyak sobat webmaster yang belum menyadari pentingnya konten website untuk optimasi internal.
9 cara optimasi internal website di atas hanyalah pendapat pribadi penulis. Saat melakukan optimasi website internal, ikuti cara di atas dan saya yakin website Anda akan mendapatkan peringkat yang lebih baik.
Artikel ini awalnya dibuat oleh Jaringan Webmaster Xiangying. Alamat aslinya adalah: http://xiangyingwzh.com/ Harap simpan sumbernya untuk dicetak ulang, terima kasih!
Terima kasih kepada hanxiangke atas kontribusinya