Dalam permainan "Operation Delta" yang intens dan seru, penggunaan senapan sniper tidak diragukan lagi menjadi faktor kunci yang menentukan kemenangan atau kekalahan. Artikel ini akan mempelajari perbedaan antara sniping terus menerus dan sniping baut, serta cara meningkatkan keterampilan sniping Anda.
-Penembak jitu terus menerus : Seperti M40A3, yang memiliki magasin 25/30 peluru, meskipun dapat menembak terus menerus, kekuatannya terbatas dan stabilitasnya buruk.
- Penembak jitu baut : Seperti AWP, ini berat dan perlu diisi ulang untuk setiap tembakan. Kapasitas magasinnya kecil (5-20 peluru), tetapi satu tembakan menghasilkan kerusakan tinggi dan membutuhkan akurasi yang sangat tinggi.
- Familiar dengan crosshair dan balistik : Senapan sniper Bolt memiliki penundaan, jadi membidik dengan tepat sangatlah penting. Pemain harus menguasai posisi crosshair dan lintasan peluru setiap senjata api.
-Keterampilan penembak jitu buta : Dalam pertarungan jarak dekat, tidak menggunakan teropong dapat menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi serangan. Ini membutuhkan banyak latihan untuk dikuasai.
-Teknologi : Keterampilan menembak dasar, kemampuan prediksi, dan kecepatan reaksi adalah fondasinya.
-Latihan : Menembak bukanlah pencapaian satu hari. Latihan terus-menerus dan akumulasi pengalaman tempur yang sebenarnya adalah jaminan untuk meningkatkan kekuatan penembak jitu.
Singkatnya, untuk menjadi penembak jitu yang hebat dalam "Operasi Delta" tidak hanya membutuhkan keterampilan pribadi yang luar biasa, tetapi juga kesabaran dalam pengoperasian senjata api dan penerapan taktis. Dengan memahami ciri-ciri senapan sniper dan melatihnya terus menerus, Anda akan mampu mengeluarkan kekuatan pukulan fatal di medan perang.