Kecerdasan buatan generatif dengan cepat mendapatkan popularitas di antara perusahaan pada tingkat yang menakjubkan, menurut laporan survei terbaru dari O'Reilly. Model bahasa besar GPT Openai dan chatgpt telah menjadi pemimpin dalam tren ini, mempromosikan penggunaan teknologi AI generatif yang meluas. Survei menunjukkan bahwa meskipun dua pertiga responden sudah menggunakan AI generatif, pengembangan teknologi lebih lanjut masih menghadapi banyak tantangan.
Di antara mereka, kasus penggunaan bisnis yang tidak jelas adalah salah satu hambatan utama untuk aplikasi AI generatif. Meskipun banyak perusahaan tertarik pada teknologi ini, bagaimana mengintegrasikannya secara efektif ke dalam proses bisnis yang ada tetap menjadi masalah yang mendesak. Selain itu, kekhawatiran tentang masalah hukum juga membuat perusahaan berhati -hati ketika mengadopsi AI generatif. Privasi data, hak kekayaan intelektual, dan potensi masalah etika telah menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Selain tantangan bisnis dan hukum, kesulitan budaya perusahaan dan konstruksi infrastruktur tidak dapat diabaikan. Penyebaran AI generatif membutuhkan dukungan teknis yang kuat, termasuk sumber daya komputasi berkinerja tinggi dan optimasi algoritma yang kompleks. Konstruksi infrastruktur ini tidak hanya mahal, tetapi juga menempatkan persyaratan yang lebih tinggi pada tim teknis perusahaan. Selain itu, transformasi budaya perusahaan juga merupakan kunci untuk keberhasilan penerapan teknologi.
Secara keseluruhan, meskipun popularitas AI generatif di perusahaan sangat mengesankan, pengembangan teknologi masih menghadapi banyak tantangan. Klarifikasi kasus penggunaan bisnis, menyelesaikan masalah hukum, dan konstruksi infrastruktur yang efisien adalah semua bidang yang perlu difokuskan di masa depan. Hanya dengan membuat terobosan di daerah -daerah ini dapat AI generatif benar -benar menyadari potensinya dan membawa nilai yang lebih besar bagi perusahaan.