Kode GEE: https://code.earthengine.google.com/6ab400ae15808b9298f870fc61f18743
Kumpulan data ini digantikan oleh SPL4SMGP.007
Data kelembaban tanah Global SMAP yang Ditingkatkan NASA-USDA menyediakan informasi kelembaban tanah di seluruh dunia pada resolusi spasial 10 km. Dataset ini meliputi: kelembaban tanah permukaan dan bawah permukaan (mm), profil kelembaban tanah (%), anomali kelembaban tanah permukaan dan bawah permukaan (-).
Kumpulan data ini dihasilkan dengan mengintegrasikan pengamatan kelembaban tanah Soil Moisture Active Passive (SMAP) Level 3 yang diturunkan dari satelit ke dalam model Palmer dua lapis yang dimodifikasi menggunakan pendekatan asimilasi data 1-D Ensemble Kalman Filter (EnKF). Anomali kelembaban tanah dihitung dari klimatologi pada hari yang bersangkutan. Perkiraan klimatologinya berdasarkan rekaman data lengkap observasi satelit SMAP dan pendekatan moving-window terpusat selama 31 hari. Asimilasi pengamatan kelembaban tanah SMAP membantu meningkatkan prediksi kelembaban tanah berbasis model, khususnya di wilayah dengan instrumen yang buruk dan tidak memiliki data curah hujan berkualitas baik.
Dataset ini dikembangkan oleh Hydrological Science Laboratory di Goddard Space Flight Center NASA bekerja sama dengan USDA Foreign Agricultural Services dan USDA Hydrology and Remote Sensing Lab.
Lihat: https://developers.google.com/earth-engine/datasets/catalog/NASA_USDA_HSL_SMAP10KM_soil_moisture#description
Pemrosesan dilakukan di R untuk mengubah data harian menjadi data bulanan dan tahunan. Selanjutnya, produk grafis seperti peta tahunan dan animasi dihasilkan. Temuan menarik dalam analisis data DAS Tacurembó ini adalah bahwa pada tahun-tahun terkering (2021 dan 2022) zona di mana perkebunan kayu putih berada memiliki nilai kelembaban tanah di bawah permukaan yang lebih rendah, yang menunjukkan konsumsi transpirasi yang lebih besar. Lebih banyak bukti akan dikumpulkan untuk menilai skenario ini.
Ayo lanjutkan