Harga saham Tesla diprediksi selama beberapa bulan menggunakan model LSTM (Long Short-Term Memory). Tweet tentang Tesla digunakan untuk meningkatkan akurasi prediksi.
Pertama, harga saham diprediksi selama beberapa bulan menggunakan model Prediksi Seri Waktu Multivariat LSTM . Kemudian, tweet tentang Tesla dibersihkan dan skor sentimen rata-rata hariannya dihitung menggunakan TextBlob. Terakhir, skor sentimen rata-rata harian ditambahkan sebagai fitur dalam model LSTM dan digunakan untuk prediksi.
Penafian: Model LSTM tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga saham di kehidupan nyata karena pasar saham sangat tidak dapat diprediksi. Dalam proyek ini, tahap validasi digunakan untuk menguji kinerja model. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengimplementasikan Prediksi Rangkaian Waktu Multivariat menggunakan LSTM.
Tugasnya adalah menyelidiki dampak tweet tentang Tesla terhadap harga sahamnya.
File zip csvs dan status model dapat diakses dari folder data .
Harga penutupan Adj digunakan sebagai respons dan berikut ini digunakan sebagai fitur:
Fitur-fitur tersebut dinormalisasi karena model LSTM sensitif terhadap skala data, dan kemudian dikonversi menjadi tensor.
Parameter model LSTM:
input_size=5
batch_first=True
num_classes=1
optimizer=Adam
loss_function=MSELoss()
Hyperparameter model LSTM setelah tuning dengan Ray Tune menggunakan Algoritma Grid Search:
hidden_size=3
num_layers=1
learning_rate=0.001
num_epochs=8000
GPU dimanfaatkan.
Hasil MSE (Mean Squared Error) :
Tweet dibersihkan dan diproses sebelumnya dengan cara berikut:
Kata-kata tersebut kemudian diberi lemmatisasi , dan analisis frekuensi dilakukan terhadap kata-kata tersebut.
Skor sentimen untuk tweet dihitung menggunakan TextBlob. Kisaran polaritasnya adalah [-1,0, 1,0], dengan -1,0 sebagai polaritas paling negatif, 1,0 sebagai polaritas paling positif, dan 0,0 sebagai polaritas netral. Kemudian dilakukan analisis frekuensi terhadap skor sentimen. Terakhir, skor sentimen rata-rata harian dihitung.
Terakhir, skor sentimen rata-rata harian ditambahkan sebagai fitur pada model LSTM kami.
Parameter model LSTM:
input_size=6
num_classes=1
optimizer=Adam
loss_function=MSELoss()
Hyperparameter model LSTM setelah tuning dengan Ray Tune menggunakan Algoritma Grid Search:
hidden_size=5
num_layers=1
learning_rate=0.002
num_epochs=8000
GPU dimanfaatkan.
Hasil MSE (Mean Squared Error) :
Dari hasil MSE Prediksi Tanpa dan Dengan Skor Sentimen, terlihat jelas bahwa menambahkan skor sentimen rata-rata harian tweet sebagai fitur pada model LSTM akan meningkatkan akurasi prediksinya. Artinya, tweet tentang Tesla memiliki dampak yang besar terhadap harga sahamnya.