Makalah juga harus menjadi "topik hangat". Menyebutkan AI akan meningkatkan tingkat kutipan
Penulis:Eve Cole
Waktu Pembaruan:2024-11-23 15:12:02
Dengan popularitas kecerdasan buatan (AI), semakin banyak peneliti ilmiah yang mulai menggunakan alat AI. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Inggris Nature Human Behavior menemukan bahwa makalah penelitian ilmiah yang menyebutkan AI memiliki tingkat kutipan lebih tinggi dibandingkan makalah penelitian ilmiah yang tidak menyebutkan AI. Ini adalah robot cerdas yang bisa menulis kaligrafi yang diambil pada Pameran Robot Internasional Jepang yang diadakan di Tokyo, Jepang pada 30 November 2023. Foto oleh reporter Kantor Berita Xinhua Qian Zheng Para peneliti dari Universitas Northwestern dan institusi lain di Amerika Serikat menganalisis sekitar 75 juta makalah yang diterbitkan dari tahun 1960 hingga 2019, yang mencakup 19 disiplin ilmu. Hasilnya menemukan bahwa makalah yang judul atau abstraknya menyebutkan istilah AI seperti "pembelajaran mesin" dan "jaringan saraf dalam" lebih cenderung berada di antara 5% makalah yang paling banyak dikutip di bidangnya, dan cenderung menerima lebih banyak kutipan di bidangnya. bidang lainnya. Studi ini juga menemukan bahwa para peneliti di 19 disiplin ilmu yang terlibat dalam penelitian ini telah meningkatkan penggunaan alat AI selama 20 tahun terakhir, namun terdapat perbedaan besar, dengan ilmu komputer, matematika, dan teknik memiliki tingkat penggunaan tertinggi, serta sejarah, seni. dan ilmu politik memiliki tingkat penggunaan terendah, sedangkan geologi, fisika, kimia, dan biologi memiliki tingkat penggunaan di antaranya. Studi ini memberikan analisis kuantitatif tentang bagaimana AI mengubah penelitian ilmiah. Namun, mengingat tenggat waktu survei, penelitian ini tidak menangkap kemajuan terbaru dalam AI, dimana model bahasa besar seperti ChatGPT telah mengubah cara beberapa peneliti melakukan penelitian. Temuan ini juga menimbulkan kekhawatiran. Lisa Messery, seorang profesor antropologi di Universitas Yale yang berfokus pada bidang teknologi, mengatakan dia khawatir beberapa peneliti akan menyalahgunakan alat AI untuk meningkatkan tingkat kutipan makalah mereka.