Penelitian terbaru IDC menunjukkan bahwa kecerdasan buatan telah menjadi pendorong utama bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Laporan "Peluang Bisnis dari Kecerdasan Buatan" yang ditugaskan oleh Microsoft menunjukkan bahwa 92% perusahaan secara aktif menerapkan AI dan memperoleh laba atas investasi (ROI) yang signifikan. Editor Downcodes akan membawa Anda untuk memiliki pemahaman mendalam tentang penelitian ini dan menganalisis status aplikasi AI perusahaan saat ini, laba atas investasi, dan tantangan yang dihadapi.
Menurut studi yang dilakukan IDC, 92% perusahaan secara aktif memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan beberapa bidang utama seperti produktivitas, keterlibatan pelanggan, pertumbuhan pendapatan, manajemen biaya, dan inovasi produk. Penelitian yang ditugaskan oleh Microsoft ini diberi judul "Peluang Bisnis untuk Kecerdasan Buatan". Laporan tersebut menunjukkan bahwa ketika perusahaan berinvestasi pada kecerdasan buatan, laba atas investasi (ROI) meningkat secara signifikan.
Studi tersebut menunjukkan bahwa adopsi AI generatif berkembang pesat dan diperkirakan akan melonjak dari 55% pada tahun 2023 menjadi 75% pada tahun 2024. Saat ini, siklus rata-rata bagi perusahaan untuk menerapkan solusi kecerdasan buatan adalah kurang dari delapan bulan, dan manfaat yang dihasilkan oleh teknologi tersebut dapat dirasakan dalam waktu sekitar 13 bulan. AI Generatif menjadi pendorong utama transformasi industri karena semakin banyak perusahaan yang berencana mengembangkan solusi AI yang disesuaikan dalam dua tahun ke depan.
Menurut survei yang dilakukan IDC, perusahaan yang berinvestasi pada kecerdasan buatan generatif dapat memperoleh keuntungan rata-rata sebesar $3,7 untuk setiap $1 yang diinvestasikan, dan beberapa perusahaan bahkan memperoleh keuntungan hingga 10,3 kali lipat. Industri jasa keuangan, media dan telekomunikasi telah memperoleh laba atas investasi tertinggi dalam penerapan AI generatif.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan ketika menerapkan teknologi kecerdasan buatan adalah kurangnya keterampilan profesional. Sekitar 30% perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki bakat teknis khusus di bidang kecerdasan buatan. Untuk mengatasi masalah ini, Microsoft telah membantu lebih dari 14 juta orang menerima pelatihan dan sertifikasi keterampilan digital di lebih dari 200 negara dan wilayah pada tahun lalu.
Alyssa Taylor, kepala pemasaran Microsoft Business Cloud dan Kecerdasan Buatan, mengatakan dalam blognya: "Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan kelompok sosial untuk membantu lebih banyak orang belajar menggunakan kecerdasan buatan." kecerdasan buatan generatif telah menjadi pendorong penting hasil bisnis di berbagai industri pada tahun 2024, dan banyak perusahaan serta industri masih menjajaki potensi teknologi baru ini.
Secara keseluruhan, penerapan kecerdasan buatan berkembang pesat dan memberikan nilai bisnis yang besar bagi perusahaan. Namun, kesenjangan talenta masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi oleh perusahaan. Di masa depan, dengan terus berkembangnya teknologi dan penguatan pelatihan bakat, kecerdasan buatan akan lebih memberdayakan seluruh lapisan masyarakat. Editor Downcodes akan terus memperhatikan perkembangan terkini di bidang kecerdasan buatan dan memberikan Anda laporan yang lebih menarik.