Setelah Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, kabar bahwa pemerintahannya mungkin akan melonggarkan peraturan mengenai mobil self-driving menimbulkan guncangan di pasar, terutama berdampak signifikan terhadap harga saham Tesla. Editor Downcodes akan memberi Anda analisis mendalam tentang dampak dan peluang yang akan ditimbulkan oleh insiden ini terhadap Tesla dan seluruh industri kendaraan otonom. Artikel ini akan mengeksplorasi potensi penyesuaian kebijakan pemerintahan Trump, tata letak strategis Tesla, dan tantangan keselamatan serta persaingan pasar yang dihadapi bidang kendaraan otonom.
Dengan terpilihnya Trump sebagai presiden AS, pemerintahannya diperkirakan akan mencoba melonggarkan peraturan mengenai mobil self-driving, berita yang membuat harga saham Tesla naik lebih dari 5% pada hari Senin.
CEO Tesla Elon Musk secara agresif mempromosikan peluncuran layanan "taksi robo" miliknya, yang bertujuan untuk bersaing dengan pesaing seperti Waymo, sebuah unit dari perusahaan induk Google, Alphabet. Pasar penuh dengan ekspektasi bahwa pemerintahan Trump bermaksud menurunkan ambang batas peraturan untuk mobil self-driving, dan para investor bersemangat dan membeli saham Tesla satu demi satu.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan penyedia layanan otorisasi gambar Midjourney
Menurut laporan, tim transisi Trump berencana membentuk anggota baru di Departemen Perhubungan, dengan harapan dapat mengembangkan kebijakan baru untuk kerangka peraturan kendaraan otonom. Namun, masih belum pasti apakah orang-orang yang ditunjuk oleh Trump akan dapat sepenuhnya melonggarkan pembatasan tersebut karena setiap perubahan kebijakan besar memerlukan dukungan bipartisan di Kongres.
Namun, hubungan dekat Musk dengan Trump tentu memberinya keuntungan dalam upayanya untuk melonggarkan peraturan. Waymo telah memantapkan dirinya di bidang taksi tanpa pengemudi, sementara momentum Cruise milik General Motors telah berkurang secara signifikan setelah kecelakaan besar. Agar berhasil di pasar yang sangat kompetitif ini, Musk memamerkan mobil prototipe "Cybercab" tanpa roda kemudi dalam upaya untuk mendemonstrasikan teknologi mutakhir Tesla di bidang mengemudi otonom kepada publik.
Namun, masalah keselamatan tetap menjadi hambatan penting dalam memajukan teknologi mengemudi otonom. Misalnya, usulan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) untuk membatasi jumlah kendaraan otonom yang dikerahkan hanya 2.500 kendaraan saat ini terhenti di Kongres. Artinya, pemerintahan Trump harus berhati-hati saat mencari dukungan kebijakan untuk Musk, terutama terkait masalah keselamatan dan penerimaan publik.
Secara keseluruhan, kebijakan pemerintahan Trump di masa depan akan berdampak besar pada industri kendaraan otonom, terutama prospek pasar Tesla, yang terkait erat dengan industri tersebut.
Secara keseluruhan, potensi penyesuaian kebijakan peraturan kendaraan otonom oleh pemerintahan Trump akan sangat mempengaruhi perkembangan masa depan perusahaan seperti Tesla. Keselamatan dan penerimaan masyarakat tetap menjadi tantangan utama yang perlu diatasi dalam upaya mengkomersialkan teknologi mengemudi otonom. Editor Downcodes akan terus memperhatikan perkembangan di bidang ini dan memberikan laporan yang lebih mendalam kepada Anda.