Reseksi sisa jaringan tumor selama operasi tumor selalu menjadi masalah medis, yang sangat mempengaruhi prognosis pasien dan sumber daya medis. Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti dari Universitas Michigan dan Universitas California, San Francisco, mengembangkan alat diagnostik kecerdasan buatan FastGlioma, yang dapat mengidentifikasi dan menghilangkan tumor otak secara real-time selama operasi, sehingga secara signifikan meningkatkan efisiensi dan akurasi pembedahan. Editor downcode akan membawa Anda melalui detail teknologi terobosan ini.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan penyedia layanan otorisasi gambar Midjourney
Selama pembedahan, jika pasien mencurigai adanya glioma difus, dokter bedah akan mengambil sampel jaringan dari tepi pembedahan. Dengan menggunakan sistem pencitraan SRH portabel, teknisi dapat dengan cepat memperoleh gambar mikroskop di ruang operasi melalui pengoperasian layar sentuh sederhana. Spesimen bedah baru ditempatkan langsung ke slide mikroskop khusus, sehingga menghilangkan kebutuhan akan penanganan jaringan yang membosankan.
Sistem FastGlioma menggunakan teknologi histologi Raman terstimulasi yang canggih untuk memungkinkan analisis cepat dan resolusi tinggi pada spesimen bedah segar yang belum diproses. Menurut penelitian, FastGlioma dapat mengidentifikasi sisa jaringan tumor hanya dalam 10 detik dengan akurasi hingga 92%, jauh melebihi metode pencitraan tradisional dan deteksi fluoresensi. Dibandingkan dengan metode tradisional, yang melewatkan hingga 25% sisa tumor, FastGlioma mengurangi tingkat deteksi yang terlewat menjadi hanya 3,8%. Peningkatan signifikan ini menunjukkan peningkatan hasil bedah dan peningkatan kelangsungan hidup pasien.
Selain itu, teknologi yang mendasari FastGlioma berasal dari model berbasis penglihatan seperti GPT-4 dan DALL-E. Model ini telah dilatih pada lebih dari 11.000 spesimen bedah dan 4 juta bidang mikroskop unik, serta dapat beradaptasi dengan kelompok pasien dan kelompok pasien yang berbeda. lingkungan perawatan medis. Antarmuka sistem yang ramah pengguna memungkinkan ahli bedah memperoleh wawasan langsung dan dapat ditindaklanjuti selama operasi, sehingga meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan.
Potensi FastGlioma tidak terbatas pada glioma, dan para peneliti yakin teknologi ini dapat diperluas ke jenis tumor otak lainnya. Di masa depan, tim berharap dapat mempromosikan FastGlioma ke bidang kanker paru-paru, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker kepala dan leher. Jika berhasil, hal ini dapat membuka era baru bedah onkologi.
Kemunculan FastGlioma telah membawa harapan baru dalam pembedahan tumor. Akurasinya yang tinggi dan kemampuan diagnostiknya yang cepat diharapkan dapat meningkatkan prognosis pasien secara signifikan dan membawa perubahan revolusioner pada bidang bedah onkologi. Di masa depan, kami berharap teknologi ini dapat bermanfaat bagi lebih banyak pasien dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.