Editor Downcodes melaporkan: Baru-baru ini, para peneliti telah mengembangkan model AI yang disebut DIAMOND (Diffusion for World Modelling), yang dapat mensimulasikan game klasik "Counter-Strike: Global Offensive" (CS:GO) di jaringan saraf, dan di Running pada 10 frame per detik pada kartu grafis Nvidia RTX 3090. Meskipun frame rate-nya tidak tinggi, namun ini tetap merupakan pencapaian yang signifikan di bidang simulasi AI, terutama mengingat data pelatihannya hanya berupa rekor permainan selama 87 jam, yang hanya menyumbang 0,5% dari data yang dibutuhkan untuk proyek serupa.
Baru-baru ini, para peneliti mengembangkan model AI yang disebut DIAMOND (Diffusion for World Modeling), yang dapat mensimulasikan game komputer terkenal "Counter-Strike: Global Offensive" (CS:GO) dalam jaringan saraf.
Model ini berjalan pada kartu grafis Nvidia RTX3090 dan mampu mencapai 10 frame per detik . Meski frame ratenya tidak tinggi, pencapaian ini tetap mengesankan di bidang simulasi AI.
Data pelatihan DIAMOND hanya 87 jam dari catatan permainan CS:GO, yang hanya menyumbang 0,5% dari data yang dibutuhkan oleh proyek serupa seperti GameNGen. Meski jumlah datanya kecil, model ini tetap mampu mensimulasikan adegan-adegan mengesankan dalam game.
DIAMOND pertama kali mendemonstrasikan kemampuannya pada game Atari, menggunakan pendekatan berbasis Transformer yang memperlakukan gerakan pemain sebagai "tanda", seperti kata-kata dalam sebuah kalimat. Dengan memprediksi penanda ini, model dapat mempelajari cara memprediksi pergerakan pemain selanjutnya berdasarkan tindakan sebelumnya.
Peneliti Eloi Alonso mendemonstrasikan kemampuan model tersebut di Twitter. Dalam video tersebut, pemain terlihat berinteraksi dengan lingkungan simulasi CS:GO melalui keyboard dan mouse. Simulasi mencakup elemen kompleks seperti interaksi pemain, mekanika senjata, dan fisika lingkungan. Namun DIAMOND masih memiliki beberapa kekurangan yang signifikan.
Misalnya, pemain dapat melompat tanpa batas karena model tidak memperhitungkan gravitasi mesin Sumber atau deteksi tabrakan. Selain itu, setelah pemain menyimpang dari jalur yang biasa digunakan dalam data pelatihan, simulasi akan gagal total.
Para peneliti percaya bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah data dan daya komputasi, kinerja model akan semakin meningkat. Mereka juga percaya bahwa di masa depan akan ada kemungkinan untuk mengembangkan model AI yang dapat menavigasi lingkungan dunia nyata yang kompleks.
Perlu disebutkan bahwa simulasi CS:GO DIAMOND terinspirasi oleh sistem GameNGen yang dikembangkan bersama oleh Google Research, Google DeepMind, dan Universitas Tel Aviv. Sistem ini dapat sepenuhnya mensimulasikan game klasik DOOM dengan kecepatan 20 frame per detik di satu Google bagian dari TPU.
Bagi pengembang yang tertarik dengan AI, model DIAMOND kini bersifat open source di GitHub, dan semua orang dipersilakan untuk menjelajah lebih jauh.
Pintu masuk proyek: https://diamond-wm.github.io/
Menyorot:
- Model AI DIAMOND yang dikembangkan oleh peneliti dapat mensimulasikan CS:GO dan dijalankan pada Nvidia RTX3090, mencapai kecepatan 10 frame per detik.
- ? Model ini hanya menggunakan data game selama 87 jam untuk pelatihan. Meskipun jumlah datanya kecil, namun tetap dapat mensimulasikan skenario game yang kompleks.
- ? DIAMOND memiliki beberapa keterbatasan dan kerentanan yang serius, namun para peneliti yakin kinerja model dapat ditingkatkan di masa depan dengan menambahkan data dan daya komputasi.
Kemunculan model DIAMOND telah membawa kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang game simulasi AI, dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pengembangan model AI yang lebih kompleks di masa depan. Meski masih terdapat beberapa kekurangan, namun potensinya tidak bisa dianggap remeh. Editor Downcodes menantikan pengembangan lebih lanjut dan penerapan model ini.