Pada AI Builders Summit yang pertama di Meta, Yann LeCun, wakil presiden Meta dan kepala ilmuwan AI, menyampaikan pidato penting dan berbagi wawasan uniknya tentang perkembangan kecerdasan buatan di masa depan. LeCun percaya bahwa AI bukanlah ancaman bagi umat manusia, melainkan penguat kecerdasan manusia dan akan menjadi alat yang ampuh bagi umat manusia. Dia membandingkan asisten AI dengan tim yang cerdas, dan menekankan bahwa asisten AI pada akhirnya mungkin lebih pintar dari manusia, namun manusia harus mendapatkan manfaat dari mereka daripada khawatir akan digantikan. Editor Downcodes akan memberi Anda interpretasi mendetail tentang pidato LeCun yang luar biasa di pertemuan puncak, serta tata letak strategis Meta di bidang AI.
Pada AI Builders Summit pertama di Meta, Wakil Presiden Meta dan Kepala Ilmuwan AI LeCun menyampaikan pandangan penting tentang pengembangan AI. Pakar berwibawa di bidang AI ini percaya bahwa AI tidak akan mendominasi atau menggantikan manusia, namun akan menjadi alat penting untuk memperkuat kebijaksanaan manusia.
LeCun menyamakan penggunaan asisten AI dengan memiliki tim intelijen, dan mencatat bahwa beberapa kemampuan asisten ini mungkin melampaui penggunanya sendiri. Meskipun asisten AI pada akhirnya mungkin lebih pintar dari kita, kita tidak boleh merasa terancam namun diberdayakan oleh mereka. kata LeCun.
Berbicara tentang peran India dalam pengembangan AI di masa depan, LeCun menekankan: India tidak hanya akan memainkan peran penting dalam pengembangan produk AI lokal, namun juga akan memainkan peran penting di pasar internasional.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan gambar tersebut disahkan oleh penyedia layanan Midjourney
Meta AI, yang didukung oleh model AI open source Meta, Llama, saat ini memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan dan diperkirakan akan menjadi asisten AI yang paling banyak digunakan di dunia pada akhir tahun 2024, dengan India menjadi pasar terbesarnya. Asisten ini sekarang tersedia dalam bahasa Inggris dan Hindi di platform seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Open source sangat penting saat ini dan di masa depan, dan AI akan menjadi infrastruktur bersama secara global. kata LeCun. Sementara itu, Sandhya Devanathan, Wakil Presiden Meta India, mengumumkan bahwa India akan menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang mendapatkan akses ke AI Studio. Pengguna dapat membuat avatar AI berbasis Llama berdasarkan minat pribadi melalui AI Studio.
Meskipun perkembangan AI pesat, LeCun mengakui bahwa model bahasa terbesar (LLM) pun masih kalah cerdas dibandingkan anak berusia 4 tahun, yang menunjukkan bahwa AI pada tingkat manusia masih jauh dari jangkauan. Namun, AI generatif telah menjadi salah satu dari lima pilar inti Meta. Perusahaan ini sedang mengembangkan sistem AI generasi berikutnya dengan tujuan mencapai kecerdasan tingkat manusia. Diantaranya, proyek internal dengan nama kode Advanced Machine Intelligence (AMI) didedikasikan untuk memecahkan keterbatasan yang saat ini dihadapi oleh LLM.
KTT ini tidak hanya menunjukkan ambisi Meta di bidang AI, namun juga mencerminkan penekanan perusahaan pada pasar India. Melalui strategi sumber terbuka dan layanan lokalisasi, Meta berusaha untuk menempati posisi yang menguntungkan dalam persaingan AI global.
KTT ini tidak hanya menunjukkan ambisi Meta di bidang AI, namun juga menandai pesatnya perkembangan teknologi AI dalam skala global. Pandangan LeCun menunjukkan jalan bagi kita untuk memahami masa depan AI, sementara tata letak strategis Meta memberikan vitalitas baru ke dalam kompetisi AI global. Editor Downcodes akan terus memperhatikan perkembangan terkini di bidang AI dan memberikan Anda laporan yang lebih menarik.