Baru-baru ini, platform Novel Tomat telah menambahkan perjanjian tambahan pelatihan AI, yang mewajibkan penulis untuk mengizinkan karya mereka untuk digunakan dalam pengembangan konten AI, sehingga memicu diskusi hangat di komunitas literatur online tentang kecerdasan buatan dan hak penulis. Editor Downcodes akan melakukan analisis mendalam atas kejadian ini dan membahas kontradiksi antara perkembangan teknologi AI dan perlindungan hak dan kepentingan penulis, serta arah pengembangan industri di masa depan.
Baru-baru ini, terjadi diskusi hangat di komunitas literatur online tentang kecerdasan buatan dan hak penulis. Insiden tersebut bermula dari perjanjian tambahan pelatihan AI yang ditambahkan ke perjanjian penandatanganan oleh platform novel Tomato, yang mengharuskan penulis untuk setuju menggunakan karya mereka untuk pengembangan konten AI platform, yang memicu tentangan keras dari banyak penulis online.
Menurut beberapa penulis online yang memposting di media sosial, perjanjian ini tidak hanya diduga melanggar hak-hak penulis, namun juga menimbulkan potensi ancaman bagi seluruh industri. Para penulis khawatir bahwa pesatnya perkembangan teknologi AI akan sangat menekan ruang hidup para pencipta. Beberapa penulis menunjukkan bahwa meskipun penulis online pekerja keras bersikeras memperbarui ribuan atau bahkan puluhan ribu kata dari konten setiap hari, akan sulit untuk bersaing dengan efisiensi AI yang dapat merancang novel dalam satu menit.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan gambar tersebut disahkan oleh penyedia layanan Midjourney
Cola, seorang penulis senior yang telah terlibat dalam pembuatan literatur online selama hampir sepuluh tahun, mengatakan: Meskipun saat ini saya tidak berpikir bahwa karya yang dibuat secara independen oleh AI akan mempersulit penulis online untuk bertahan hidup, karya AI yang dipoles secara artifisial pasti akan menekan kekuatan. ruang hidup karya asli.
Kejadian ini memicu diskusi luas di industri mengenai penerapan AI di bidang penciptaan sastra. Para pendukung percaya bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi kreatif dan membawa kemungkinan-kemungkinan baru bagi industri. Para penentangnya khawatir jika AI digunakan tanpa batasan, nilai karya asli akan berkurang, dan pada akhirnya merugikan seluruh ekosistem literatur online.
Saat ini, Platform Novel Tomat belum menanggapi masalah ini secara terbuka. Orang dalam industri menyerukan platform untuk sepenuhnya mempertimbangkan hak dan kepentingan penulis sambil mempromosikan penerapan teknologi AI dan membangun mekanisme distribusi keuntungan yang wajar untuk menjaga perkembangan yang sehat dari kreasi sastra online.
Kontroversi ini menyoroti kontradiksi antara perkembangan teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual, dan juga memberikan peringatan bagi seluruh industri budaya dan kreatif. Bagaimana menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi teknologi dan melindungi hak-hak pencipta akan menjadi topik penting yang perlu didiskusikan bersama oleh industri di masa mendatang.
Kejadian ini memicu pemikiran mendalam mengenai penerapan teknologi AI dan perlindungan hak dan kepentingan penulis. Di masa depan, semua pihak perlu bekerja sama untuk menemukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual, serta mendorong kesehatan dan pengembangan berkelanjutan industri sastra online. Hal ini memerlukan partisipasi bersama dari platform, penulis, dan badan pengatur untuk membangun mekanisme distribusi manfaat yang adil dan masuk akal serta kerangka hukum yang terstandarisasi.