Masalah anak hilang di India menjadi semakin serius, dengan jumlah anak hilang mencapai 47.000 pada akhir tahun 2023. Untuk mengatasi tantangan ini, kepolisian India secara aktif mengeksplorasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu mendeteksi kasus dan mencapai hasil yang luar biasa. Teknologi AI telah menunjukkan kemampuan yang kuat dalam merekonstruksi fitur wajah korban dan membandingkan informasi identitas, memberikan harapan baru dalam menemukan anak hilang dan memberikan referensi pengalaman bagi polisi di negara lain.
Di India, polisi berhasil menyelesaikan banyak kasus anak hilang dengan bantuan teknologi AI. Polisi Delhi menggunakan AI untuk merekonstruksi fitur wajah korban, yang pada akhirnya membantu anggota keluarga almarhum mengidentifikasi diri mereka; polisi Rajasthan bekerja sama dengan desainer muda untuk menggunakan alat AI guna memulihkan foto-foto lama yang buram guna membantu menemukan anak-anak yang hilang. Selain itu, alat AI seperti Crime GPT yang dikembangkan oleh Staqu Technologies juga telah meningkatkan efisiensi penyelidikan polisi secara signifikan dan memainkan peran penting dalam memerangi kejahatan. Teknologi AI juga telah banyak digunakan secara internasional. Misalnya, kepolisian Miami di Amerika Serikat menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan tingkat deteksi kasus pembunuhan. Di masa depan, teknologi AI akan memainkan peran yang semakin penting dalam pencarian orang hilang dan deteksi kejahatan.
Pada akhirnya, teknologi AI telah menunjukkan potensi besar dalam menemukan anak-anak hilang dan memerangi kejahatan, memberikan arahan dan harapan baru bagi lembaga penegak hukum global, dan juga menegaskan kontribusi positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap jaminan sosial. Kombinasi kemajuan teknologi dan kebutuhan sosial memberikan kemungkinan-kemungkinan baru untuk memecahkan masalah-masalah sulit.