Gelombang kecerdasan buatan melanda dunia, GPU telah menjadi komoditas panas, dan kinerja Nvidia sedang booming. Namun, GPU yang kuat memerlukan pusat data yang memadai untuk mendukungnya, sehingga memerlukan investasi besar dalam pembangunan pusat data. Artikel ini akan mengeksplorasi adegan panas pembangunan pusat data di bawah booming AI, serta persaingan sengit antara perusahaan-perusahaan besar dalam pembiayaan dan ekspansi, yang menunjukkan perkembangan pesat pembangunan pusat data di era AI.
Teknologi AI melanda seluruh dunia seperti badai, menyebabkan GPU menjadi komoditas terpanas di dunia.
Pada kuartal kedua tahun ini, kinerja Nvidia meledak, dengan pendapatan melebihi US$30 miliar! Namun pernahkah Anda berpikir, hanya memiliki chip yang kuat ini, tetapi tidak cukup pusat data untuk menampungnya, akan membuang-buang uang? Untuk memenuhi permintaan yang terus berlanjut akan kegilaan AI ini, Nvidia dan mitranya mulai meningkatkan investasi.
Baru-baru ini, Nvidia dan mitranya menyuntikkan hingga $160 juta ke Applied Digital yang berbasis di Texas. Perusahaan ini bukanlah perusahaan biasa, mereka fokus menyediakan berbagai pusat data dan layanan cloud seputar GPU Nvidia. Pendanaan tersebut akan membantu Applied Digital mempercepat pembangunan pusat datanya di North Dakota, sekaligus mendukung rencana pembiayaan mereka selanjutnya untuk membayar biaya akselerator yang tinggi tersebut.
Pada titik ini, Anda mungkin bertanya, mengapa pembangunan pusat data begitu penting? Itu karena harga GPU mutakhir saat ini sama mahalnya dengan harga chip Blackwell Nvidia yang akan datang. Untuk mengumpulkan dana tersebut, banyak operator pusat data mulai menggunakan GPU sebagai jaminan untuk meminjam pinjaman besar dari bank.
Dan Applied Digital juga bukan satu-satunya perusahaan yang berhasil meningkatkan modal. Baru pada bulan Juli tahun ini, perusahaan pusat data AI lainnya, CyrusOne, menerima pinjaman hingga US$7,9 miliar untuk mendukung proyek baru mereka, dan bahkan menerima modal sebesar US$1,8 miliar sebelumnya. Jumlah sebesar itu sungguh mencengangkan! CoreWeave, raksasa di pasar persewaan GPU, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$1,1 miliar pada awal bulan Mei, dan tidak lama setelah itu, perusahaan ini memperoleh tambahan utang sebesar US$7,5 miliar dari investor.
Tentu saja, selain raksasa-raksasa ini, ada banyak startup baru di pasar yang juga mati-matian bersaing untuk mendapatkan hal ini. Foundry, sebuah startup cloud AI, menerima pembiayaan Seri A senilai $80 juta sebelum peluncuran resminya pada bulan Agustus. Groq, produsen chip unik, juga berhasil mengumpulkan dana sebesar US$640 juta bulan lalu melalui unit pemrosesan bahasa (LPU) yang disesuaikan.
Sejujurnya, ini adalah pasar yang sangat panas saat ini, dan hampir setiap operator pusat data ingin mengikuti pelatihan AI. Perusahaan baru seperti TensorWave dan Tegangan Park bekerja keras untuk memperluas cluster komputasi berdasarkan GPU AMD dan Nvidia, dengan harapan dapat menemukan tempat mereka di pasar yang sangat kompetitif ini.
Perlu disebutkan bahwa alasan mengapa Nvidia bersedia berinvestasi dalam proyek-proyek ini juga sangat jelas. Bagaimanapun, penjualan GPU dibatasi oleh kapasitas pusat data. Setiap kali akselerator ini diterapkan, mereka menghasilkan pendapatan berlangganan sebesar $1 per jam untuk Nvidia. Jika Anda memiliki cluster yang terdiri dari 20.000 GPU, itu bukan jumlah yang kecil, dan pendapatannya sangat mencengangkan.
Secara keseluruhan, hadirnya era AI telah mendorong kemakmuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pembangunan pusat data. Investasi besar dan persaingan yang ketat telah menciptakan suasana unik di pasar ini. Aktifnya tata letak perusahaan seperti Nvidia juga menandakan bahwa industri AI akan terus berkembang pesat di masa depan.