Pernyataan pemodal ventura Vinod Khosla baru-baru ini menyebabkan kegemparan di media sosial. Ia menegaskan bahwa semua unicorn AI mengandalkan API OpenAI, pernyataan yang dengan cepat dibantah dan dipertanyakan oleh banyak netizen. Banyak orang yang menilai pernyataannya terlalu sembarangan dan mengabaikan kontribusi model dan perusahaan AI lain, seperti Anthropic, Mistral, dan Meta's Llama. Kontroversi ini juga menyoroti kompleksitas dan lanskap persaingan industri AI saat ini.
Baru-baru ini, pemodal ventura Vinod Khosla menjadi fokus diskusi hangat setelah melontarkan pernyataan kontroversial di media sosial. Dia mengklaim bahwa "100% unicorn AI dibangun di atas API OpenAI." Pernyataan ini langsung memicu pertentangan dan keraguan keras dari netizen, dan banyak orang yang menyatakan ketidakpuasannya.
Netizen berkomentar, ucapan Khosla itu berlebihan. Salah satu pengguna mengatakan, "70% unicorn AI masa depan beralih ke Claude," sementara yang lain langsung membalas: "Apakah Anda mengatakan bahwa Anthropic juga merupakan kemasan dari OpenAI?" Selain itu, netizen juga menyebutkan beberapa model AI lainnya , seperti Mistral dan Llama Meta.
Beberapa pengguna bahkan menggunakan pasar mobil listrik sebagai metafora, mengatakan bahwa ini seperti mengatakan bahwa semua mobil listrik adalah Tesla. Meskipun API OpenAI memang merupakan alat yang ampuh, tampaknya tidak akurat untuk mengaitkan semua unicorn AI ke dalamnya.
Faktanya, meskipun banyak unicorn AI yang memanfaatkan teknologi AI generatif yang dikembangkan oleh OpenAI, mereka tidak sepenuhnya bergantung pada API-nya. Misalnya, perusahaan seperti Anthropic dan Adept telah mencapai status unicorn, namun mereka tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi OpenAI.
Yang lebih penting lagi, unicorn AI yang fokus pada beragam aplikasi seperti analisis big data, pengemudian otonom, dan pengenalan wajah mungkin tidak perlu menggunakan API OpenAI sama sekali. Oleh karena itu, pernyataan Khosla memicu diskusi di antara banyak orang di industri, dan banyak orang percaya bahwa dia harus mengungkapkan pandangannya dengan lebih akurat.
Perlu dicatat bahwa pernyataan Khosla muncul pada saat tim keamanan AI OpenAI sedang mengalami “keberangkatan besar-besaran.” Menurut sumber anonim, anggota kunci tim mengundurkan diri karena kehilangan kepercayaan terhadap pimpinan perusahaan. Selain itu, bulan lalu dilaporkan bahwa valuasi OpenAI terus meningkat hingga mencapai US$100 miliar, dan raksasa teknologi seperti Apple dan Nvidia juga secara aktif berupaya berinvestasi di perusahaan tersebut.
Dengan latar belakang ini, CEO OpenAI Sam Altman juga berencana untuk mengalihkan fokus ke proyek infrastruktur AI, dengan harapan dapat menginvestasikan "puluhan miliar dolar". Kedepannya, perkembangan OpenAI akan menarik banyak perhatian.
Menyorot:
Khosla mengklaim bahwa "100% unicorn AI dibangun di atas API OpenAI", sehingga menimbulkan kontroversi luas.
? Netizen mengkritik pernyataannya sebagai sesuatu yang berlebihan, dengan menunjukkan bahwa ada banyak teknologi AI yang tidak bergantung pada OpenAI.
OpenAI menghadapi gelombang kepergian dari tim keamanan AI-nya, dan valuasi perusahaan telah meningkat menjadi US$100 miliar.
Pernyataan Khosla memicu diskusi mendalam tentang ekosistem industri AI, dan juga mencerminkan posisi penting OpenAI dalam industri dan tantangan yang dihadapinya. Bagaimana lanskap kompetitif industri AI akan berkembang di masa depan patut mendapat perhatian terus-menerus.