Departemen Riset AI LG merilis model kecerdasan buatan open source pertama di Korea Selatan, Exaone3.0, yang memiliki 7,8 miliar parameter dan mendukung bahasa Korea dan Inggris. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan ekosistem AI Korea dan bersaing dengan model AI open source internasional seperti Alibaba Qwen dan UEA Falcon. Strategi open source Exaone 3.0 bertujuan untuk menarik pengembang dan perusahaan untuk membangun aplikasi pada platformnya, sehingga mendorong adopsi AI dan infrastruktur cloud secara luas serta memberikan pendapatan AI dan layanan cloud yang terdiversifikasi kepada LG. Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang fitur, keunggulan kompetitif, dan dampak Exaone 3.0 pada pasar AI masa depan.
Baru-baru ini, Departemen Riset AI LG mengumumkan peluncuran Exaone 3.0, model kecerdasan buatan open source pertama di Korea Selatan. Model ini memiliki 7,8 miliar parameter dan dapat bekerja dengan baik dalam tugas-tugas Korea dan Inggris. Model ini bertujuan untuk mempercepat penelitian AI dan menciptakan model untuk Korea Selatan Korea. Ekosistem AI yang kuat.
LG selalu dikenal dengan produk elektronik konsumennya, dan transformasi strategis ini menunjukkan bahwa LG berharap dapat mengambil tempat di bidang inovasi AI. Dengan open source Exaone3.0, LG tidak hanya menunjukkan kekuatan teknisnya, namun juga dapat membuka sumber pendapatan baru untuk komputasi awan dan layanan AI.
Peluncuran Exaone 3.0 terjadi pada saat persaingan AI global semakin ketat. Pesaingnya mencakup model AI open source seperti Qwen dari Alibaba dari Tiongkok dan Falcon dari Uni Emirat Arab. Qwen menerima pembaruan besar pada bulan Juni dan saat ini memiliki lebih dari 90.000 pelanggan perusahaan dan berkinerja baik pada platform seperti Hugging Face, melampaui Llama3.1 dari Meta dan Phi-3 dari Microsoft. Falcon2 UEA mengklaim mengungguli Llama3 Meta dalam beberapa tes benchmark.
Strategi terbuka LG serupa dengan perusahaan Tiongkok seperti Alibaba, yang juga mendorong pertumbuhan dan komersialisasi bisnis cloud melalui AI open source. Dengan menawarkan model open source yang kuat, LG berharap dapat menarik pengembang dan perusahaan untuk membangun aplikasi pada platformnya, sehingga mendorong adopsi AI dan infrastruktur cloud secara luas.
Dalam hal kinerja, LG mengklaim waktu inferensi Exaone3.0 telah berkurang sebesar 56%, penggunaan memori telah berkurang sebesar 35%, dan biaya pengoperasian telah berkurang sebesar 72%. Peningkatan ini sangat penting dalam pasar AI yang sangat kompetitif. Model ini telah dilatih pada 60 juta data profesional (meliputi paten, kode, matematika, kimia, dan bidang lainnya), dan berencana untuk memperluas hingga 100 juta data dalam tahun ini, yang menunjukkan tekad LG untuk membangun sistem multi-fungsi dan sistem AI yang kuat.
Keberhasilan Exaone 3.0 dapat mengubah pola pasar AI, menghadirkan diversifikasi pendapatan AI dan layanan cloud bagi LG, dan juga memungkinkan Korea Selatan untuk bersuara di panggung AI global. Popularitas open source juga akan menjadikan teknologi AI canggih semakin populer dan mendorong inovasi di berbagai industri dan wilayah.
Dalam beberapa bulan mendatang, pengaruh Exaone 3.0 tidak hanya akan tercermin pada spesifikasi teknisnya, namun juga dapat menginspirasi pengembang, peneliti, dan perusahaan untuk bersama-sama memanfaatkan kemampuannya guna membentuk ekosistem yang sejahtera.
Alamat makalah: https://arxiv.org/pdf/2408.03541
Menyorot:
LG meluncurkan Exaone 3.0, menjadi model AI open source pertama di Korea Selatan dan mempromosikan pengembangan ekosistem AI nasional.
Exaone3.0 bersaing dengan berbagai model AI open source di seluruh dunia, yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan teknis dan posisi pasarnya.
Strategi open source akan membantu LG memperluas bisnis komputasi awannya dan menarik pengembang dan perusahaan untuk menggunakan platformnya.
Secara keseluruhan, peluncuran Exaone 3.0 menandai tata letak strategis LG di bidang kecerdasan buatan. Kunci keberhasilan strategi open source terletak pada kemampuannya membangun ekosistem pengembang yang kuat dan pada akhirnya mencapai tujuan komersialisasi. Perkembangan di masa depan patut mendapat perhatian terus-menerus.