Pada Konferensi Grafis SIGGRAPH ke-51, "obrolan api unggun" antara CEO NVIDIA Jensen Huang dan CEO Meta Mark Zuckerberg menarik perhatian luas. Konten tersebut tidak hanya mencakup tren perkembangan kecerdasan buatan dan simulasi di masa depan, tetapi juga menampilkan lapisan unik Pertukaran upacara menambahkan warna berbeda pada acara teknologi ini. Kedua raksasa teknologi ini melakukan diskusi mendalam mengenai isu-isu penting seperti strategi open source dan arah pengembangan kecerdasan buatan, yang menunjukkan kesamaan visi mereka dalam mendorong kemajuan teknologi AI. Percakapan ini bukan hanya sekedar pertukaran teknis, namun juga interaksi persahabatan antar perusahaan dan individu, yang mencerminkan keseimbangan antara kompetisi dan kerja sama di antara para pemimpin teknologi.
Dalam percakapan selama satu jam, kedua raksasa teknologi tersebut mencapai konsensus mengenai arah kecerdasan buatan. Huang Renxun sangat memuji strategi model besar open source Meta dan menekankan pentingnya open source untuk pengembangan AI. Dia dengan jelas berkata: Sama seperti jaket kulit yang saya kenakan, saya tidak ingin membuatnya sendiri, tetapi saya ingin seseorang membuatkannya untuk saya. Maka bahan kulit ini harus open source dan semua orang dapat menggunakannya.
Saat percakapan berakhir, sebuah foto mengejutkan muncul di layar lebar: Huang Jenxun dan Zuckerberg sedang bertukar mantel. Huang Renxun menjelaskan: Ini diambil tahun lalu ketika kami bertukar mantel setelah makan malam bersama, dan ini menimbulkan sensasi di Internet.
Melanjutkan tradisi ini, Zuckerberg menyiapkan mantel bulu berkerah bulu hitam khusus untuk Jen-Hsun Huang di lokasi. Sebagai imbalannya, Huang memberi Zuckerberg jaket kulit khasnya. Adegan ini tidak hanya memperlihatkan persahabatan antara dua pemimpin teknologi, tetapi juga menambah suasana ringan dan lucu dalam diskusi serius teknologi.
Zuckerberg pun dengan bercanda mengatakan: Gaun Anda jelas lebih berharga karena sudah dipakai. Kalimat ini memicu gelak tawa penonton sekaligus mengisyaratkan kedekatan hubungan keduanya.
Pertukaran yang menarik ini tidak hanya menunjukkan karisma pribadi para pemimpin industri teknologi, namun juga mencerminkan visi bersama mereka dalam memajukan industri. Meski Nvidia dan Meta bersaing di beberapa bidang, interaksi persahabatan kedua CEO tersebut menunjukkan bahwa kerja sama dan keterbukaan masih menjadi tema utama dalam menghadapi tujuan yang lebih ambisius yaitu mendorong kemajuan teknologi AI.
Dialog unik ini tidak hanya menunjukkan pemikiran para pemimpin teknologi mengenai arah pengembangan kecerdasan buatan di masa depan, namun juga membawa kehangatan dan harapan bagi industri dengan suasananya yang santai dan menyenangkan. Di bidang teknologi yang sangat kompetitif, konsep kerja sama dan keterbukaan tetap menjadi kekuatan utama yang mendorong kemajuan industri.