"Lagu Pembalut Wanita" yang dibuat oleh AI menjadi viral di Xiaohongshu dan menarik perhatian luas. Dari sudut pandang perempuan, lagu ini secara langsung mencerminkan banyaknya permasalahan yang dihadapi perempuan saat menggunakan pembalut saat menstruasi, seperti kualitas produk, panjangnya di bawah standar, serta ketidaknyamanan dan rasa malu yang ditimbulkannya, yang disukai banyak perempuan. Lagu ini menggunakan data untuk menyajikan besarnya jumlah dan harga pembalut wanita yang digunakan oleh perempuan sepanjang hidup mereka, dan secara lebih mendalam mengungkapkan kebutuhan fisiologis perempuan yang telah lama diabaikan dan perlunya peningkatan produk.
Di persimpangan antara hak-hak perempuan dan kualitas produk, “Lagu Pembalut Wanita” yang dihasilkan oleh AI baru-baru ini memicu diskusi hangat di media sosial. Blogger Xiaohongshu "Women Talk Women" menggunakan lirik yang kuat untuk secara jelas menampilkan rasa malu dan ketidaknyamanan yang dihadapi wanita dalam kehidupan sehari-hari.
Lagu ini secara akurat mengembalikan perjalanan sulit wanita selama masa menstruasi melalui sarana digital:
小红书@女说女语
5 hari per bulan
Berlangsung kurang lebih 40 tahun
Totalnya sekitar 2400 hari
Sekitar 15.000 pembalut wanita digunakan
Biayanya banyak
Kualitasnya mengkhawatirkan
Liriknya secara blak-blakan menunjukkan permasalahan praktis dari produk pembalut wanita: panjangnya tidak memenuhi standar, keamanannya dipertanyakan, dan bahkan dapat menyebabkan pemakaian yang memalukan. Detail-detail ini menyentuh titik-titik penderitaan banyak wanita dan membangkitkan gaung yang kuat.
Meskipun vokal dan aransemen AI belum sempurna, makna sosial dari lagu tersebut terlihat jelas. Tidak hanya mengungkap kebutuhan fisiologis perempuan yang selama ini terabaikan, namun juga menyerukan peningkatan produk secara artistik.
Popularitas lagu ini mencerminkan nilai unik teknologi AI dalam mengungkapkan isu-isu sosial. Ia menggunakan sarana digital untuk menyuarakan komunitas perempuan dan mengubah pengalaman pribadi menjadi narasi kolektif. Di persimpangan antara teknologi dan humaniora, kita melihat kemungkinan tak terbatas dalam penciptaan kecerdasan buatan.
Saat ini, video tersebut telah mendapat 14.000 suka di Xiaohongshu, yang membuktikan sepenuhnya bahwa kreasi yang hangat dan mendalam tersebut dapat menyentuh hati orang-orang. Bukan sekedar lagu, tapi juga dialog sosial tentang gender, martabat dan kesetaraan.
Kesuksesan lagu ini membuktikan besarnya potensi teknologi AI dalam mengungkapkan permasalahan sosial. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperhatikan kesehatan fisik perempuan, mendorong peningkatan produk, dan melindungi hak-hak perempuan.