Raksasa kecerdasan buatan Amerika, NVIDIA, secara aktif mengerahkan pasar teknologi di Vietnam. Rangkaian inisiatif strategisnya menunjukkan optimismenya terhadap potensi ekonomi dan teknologi Vietnam, serta pengakuannya terhadap kebijakan pembangunan aktif pemerintah Vietnam. Baru-baru ini, NVIDIA telah bekerja sama dengan pemerintah Vietnam dan sejumlah perusahaan teknologi lokal untuk mendirikan pusat AI yang canggih, membina talenta AI, dan mendorong perkembangan pesat industri AI di Vietnam. Hal ini tidak hanya memberikan dorongan yang kuat bagi transformasi dan peningkatan teknologi Vietnam, tetapi juga menunjukkan bahwa Vietnam akan menempati posisi yang semakin penting dalam persaingan teknologi global.
Dengan latar belakang booming teknologi di Asia Timur, raksasa komputasi kecerdasan buatan Amerika, NVIDIA, baru-baru ini mulai melirik Vietnam. Langkah strategis ini tidak hanya mencerminkan pengakuan NVIDIA terhadap kebijakan pembangunan aktif pemerintah Vietnam, namun juga menyoroti potensi besar negara tersebut di bidang ekonomi dan teknologi.
Pada tanggal 5 Desember, NVIDIA menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, berencana untuk mendirikan dua pusat AI mutakhir di Vietnam: Pusat Penelitian dan Pengembangan Vietnam (VRDC), pusat penelitian AI terbesar ketiga di dunia, dan sebuah Pusat data AI. Kerja sama ini akan meningkatkan inovasi teknologi dan meningkatkan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia Vietnam.
Ini bukan kali pertama NVIDIA menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal. Baru-baru ini, perusahaan tersebut mengakuisisi VinBrain, anak perusahaan Vingroup yang berfokus pada solusi medis AI. Steven Truong, pendiri VinBrain, pernah bekerja di Microsoft. Alat diagnostik berbasis AI DrAid yang mereka kembangkan telah digunakan secara luas di rumah sakit besar di Vietnam dan internasional, dan telah menarik banyak perhatian karena partisipasinya dalam program Inception NVIDIA. Selain itu, NVIDIA juga telah mencapai aliansi strategis dengan raksasa IT FPT Corporation dan berencana membangun "pabrik AI terpadu" senilai US$200 juta di Hanoi. Proyek ini akan mencakup bidang pendidikan bagi 30.000 siswa perguruan tinggi dan sekolah menengah atas yang menginginkannya untuk bekerja di AI. Menyediakan pengembangan kurikulum, pelatihan dan fasilitas laboratorium. Pabrik FPT AI pertama diperkirakan akan diresmikan pada November 2024 dan diperkirakan akan menghasilkan keuntungan pada tahun 2025.
Pada saat yang sama, NVIDIA telah menjalin kemitraan dengan GreenNode, penyedia GPU AI milik VNG Corporation. GreenNode telah menyediakan layanan AI dan perangkat lunak yang mengintegrasikan teknologi NVIDIA sejak April, dan pusat datanya di Zona Pemrosesan Ekspor Tan Thuan merupakan salah satu fasilitas pertama yang dilengkapi dengan unit pemrosesan grafis NVIDIA. Langkah-langkah ini menandai langkah penting yang diambil oleh Vietnam dalam transformasi teknologi dan pengembangan bakat masa depan, dan secara bertahap telah menjadi tempat yang menarik bagi investasi asing di bidang teknologi tinggi.
Vietnam dengan cepat berkembang menjadi pemain penting di bidang AI di Asia Tenggara. Menurut Statista, pasar AI di negara ini diperkirakan akan mencapai US$753,4 juta pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 28,36% antara tahun 2024 dan 2030. Tingkat pertumbuhan ini sebanding dengan 28,53% di Asia Tenggara, yang menunjukkan kemampuan Vietnam untuk mengikuti perkembangan zaman dalam perubahan teknologi global.
Investasi NVIDIA di Asia Tenggara tidak diragukan lagi merupakan katalis penting bagi perkembangan teknologi Vietnam. Vietnam secara bertahap beralih dari manufaktur kelas bawah ke jaringan inovasi global, yang tidak hanya meningkatkan posisinya dalam rantai pasokan global, namun juga menciptakan keunggulan kompetitif yang unik bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Vietnam. Ketika Amerika Serikat memperketat pembatasan terhadap perusahaan teknologi Tiongkok, pasar Asia Tenggara diperkirakan akan menarik investasi asing dalam jumlah besar, terutama di sektor teknologi, sehingga membuat negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia semakin kompetitif dalam manufaktur teknologi, pusat data, dan hub AI yang sedang berkembang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga pemikir British Oxford, peringkat Vietnam dalam kesiapan AI telah meningkat secara signifikan dan saat ini berada di peringkat ke-39 di antara 139 negara, meningkat 19 peringkat dibandingkan tahun lalu. Di Asia Tenggara, Vietnam menonjol dalam bidang AI, dengan lebih dari 5.000 insinyur, 7.000 pakar AI, dan sekitar 500 perusahaan rintisan terkait.
Potensi pertumbuhan teknologi di Vietnam terutama disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama-tama, angkatan kerja muda dan dinamis adalah kuncinya. Tingkat buta huruf di negara ini hanya 3,4%, dan siswa secara aktif memilih untuk mempelajari mata pelajaran yang berhubungan dengan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Pada Juni 2023, gaji bulanan rata-rata di Vietnam adalah US$331, jauh lebih rendah dibandingkan gaji di Tiongkok sebesar 4,2 kali lipat dan gaji Amerika Serikat sebesar 14,5 kali lipat. Sementara itu, produktivitas tenaga kerja Vietnam meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir, dari US$4,8 per jam pada tahun 2014 menjadi US$10,3 per jam pada tahun 2023.
Kedua, kebangkitan startup lokal dan unicorn teknologi di Vietnam juga memberikan dorongan terhadap perkembangan teknologi. Negara ini menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara dalam hal kesepakatan investasi dan total volume investasi, dengan lebih dari 3.000 startup inovatif, tiga di antaranya bernilai lebih dari $1 miliar dan 11 startup bernilai lebih dari $100 juta. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak unicorn dan start-up teknologi dalam negeri yang berkinerja baik di bidang AI.
Secara keseluruhan, investasi NVIDIA di Vietnam merupakan sebuah situasi yang saling menguntungkan. Hal ini tidak hanya mempercepat pengembangan industri AI di Vietnam, namun juga membuka pasar baru bagi NVIDIA sendiri. Di masa depan, perkembangan pesat Vietnam di bidang AI patut dinantikan.