Menteri Keamanan Dalam Negeri A.S. Mayorkas baru-baru ini menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap kebijakan peraturan kecerdasan buatan UE, karena percaya bahwa kebijakan tersebut terlalu ketat dan dapat menghambat inovasi teknologi dan memperburuk ketegangan antara Eropa dan Amerika Serikat. Dia menekankan kepemimpinan Amerika Serikat di bidang kecerdasan buatan dan model peraturannya yang fleksibel, dan percaya bahwa hal ini lebih kondusif untuk mendorong kemajuan teknologi dan pengembangan pasar. Mayorkas juga secara khusus menunjukkan semakin pentingnya peran teknologi AI di bidang keamanan dan perlunya kerja sama internasional dalam menangani risiko AI.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas telah mengeluarkan kritik pedas terhadap upaya regulasi Uni Eropa di bidang kecerdasan buatan (AI). Dia mengatakan ada perbedaan signifikan antara Eropa dan Amerika Serikat dalam mengatur perusahaan kecerdasan buatan, yang dapat memperburuk ketegangan di antara keduanya.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan penyedia layanan otorisasi gambar Midjourney
Mayorkas menunjukkan bahwa kerangka peraturan UE mungkin terlalu ketat dan menghambat laju inovasi teknologi. Dia menyatakan keprihatinannya mengenai keinginan UE untuk memberlakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan AI besar, karena percaya bahwa hal ini dapat mempengaruhi perkembangan industri teknologi global.
Dalam pidatonya, Mayorkas menekankan kepemimpinan Amerika Serikat di bidang kecerdasan buatan dan percaya bahwa pendekatan peraturan Amerika lebih fleksibel dan kondusif untuk mendorong kemajuan teknologi dan pengembangan pasar. Ia menyebutkan bahwa meskipun pesatnya perkembangan kecerdasan buatan membawa banyak tantangan, Amerika Serikat telah menemukan keseimbangan yang baik antara memastikan keamanan teknologi dan mendorong inovasi. Pernyataannya memicu diskusi luas mengenai peraturan baru UE yang bertujuan untuk memastikan transparansi dan penjelasan dalam kecerdasan buatan.
Pada saat yang sama, Mayorkas juga menyampaikan bahwa teknologi AI semakin penting di bidang keamanan, terutama dalam memerangi kejahatan dunia maya dan terorisme. Beliau menekankan bahwa kerja sama internasional sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan baru ini. Ia percaya bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama yang terbuka, negara-negara dapat secara efektif mengelola risiko kecerdasan buatan dan menghindari gesekan yang tidak perlu yang disebabkan oleh perbedaan kebijakan peraturan.
Secara keseluruhan, pidato Mayorkas tidak hanya mencerminkan ketidakpuasan Amerika Serikat terhadap kebijakan regulasi UE, namun juga menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi kedua belah pihak dalam regulasi AI di masa depan. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, koordinasi kebijakan antar negara menjadi semakin penting. Bagaimana mendorong inovasi sambil memastikan keselamatan akan menjadi isu inti yang harus diselesaikan untuk pengembangan AI global di masa depan.
Highlight:
1. Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengkritik pengawasan Uni Eropa terhadap kecerdasan buatan, karena percaya bahwa hal tersebut dapat menghambat inovasi teknologi.
2. Mayorkas menekankan bahwa pendekatan peraturan AS lebih fleksibel dan akan membantu mendorong pengembangan dan keamanan bidang AI.
3. Beliau menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengelola risiko kecerdasan buatan dan menyerukan negara-negara untuk memperkuat dialog dan kerja sama.
Pernyataan Mayorkas menyoroti semakin besarnya perbedaan antara Eropa dan Amerika Serikat dalam regulasi kecerdasan buatan, dan juga menunjukkan bahwa permainan internasional di bidang regulasi kecerdasan buatan akan menjadi lebih kompleks dan sengit di masa depan. Pada akhirnya, menemukan keseimbangan antara inovasi dan keamanan, serta mendorong kerja sama internasional, akan menjadi kunci untuk memecahkan tantangan global ini.