Baru-baru ini, mesin pembelajaran andalan Xueersi versi 12,35 inci mendapat keluhan kolektif dari pengguna, sehingga menarik perhatian luas. Konsumen melaporkan bahwa propaganda produk tidak sesuai dengan fungsi sebenarnya. Misalnya, “sertifikasi pelindung mata 9 lapis” sebenarnya hanya 5 lapis. Fungsi koreksi AI juga memiliki banyak kesalahan, termasuk menilai jawaban yang benar sebagai salah , memberikan jawaban dalam bahasa Inggris atau melebihi batas. Garis besar jawaban, jawaban yang salah, dan ketidakmampuan mengenali kesalahan ketik, dll., sangat memengaruhi pengalaman pengguna. Permasalahan ini tidak hanya merugikan hak dan kepentingan konsumen, namun juga menimbulkan kekhawatiran terhadap kemampuan penerapan praktis teknologi AI.
Baru-baru ini, banyak konsumen melaporkan bahwa mesin pembelajaran andalan Xueersi 12,35 inci yang mereka beli mengalami banyak masalah, yang menarik perhatian luas. Pengguna menunjukkan bahwa "sertifikasi pelindung mata 9 lapis" yang diklaim oleh produk sebenarnya hanya sertifikasi 5 lapis. Pada saat yang sama, kesalahan pengenalan pekerjaan rumah koreksi AI sering terjadi selama penggunaan, termasuk: menilai jawaban yang benar sebagai pemberian yang salah; Jawaban bahasa Inggris untuk pertanyaan matematika. ;Memberikan jawaban yang di luar cakupan atau menjawab pertanyaan yang tidak ditanyakan tidak dapat mengenali kesalahan ketik, dll.
Menanggapi permasalahan di atas, Xueersi meresponsnya hari ini. Pihak perusahaan mengakui adanya kekurangan pada tampilan informasi sertifikasi pelindung mata pada halaman detail produk, dan telah segera memeriksa dan memperbaikinya setelah menerima masukan. Mengenai kesalahan dan kelalaian dalam pekerjaan rumah koreksi AI, Xueersi mengatakan bahwa fenomena tersebut saat ini terkait dengan tahap pengembangan teknologi AI dan perusahaan sedang bekerja keras untuk meningkatkan keakuratan penilaian AI dan meminta maaf sebesar-besarnya.
Kejadian ini tidak hanya membuat konsumen mempertanyakan promosi dan fungsi sebenarnya dari produk mesin pembelajaran, namun juga kembali memicu diskusi tentang kemampuan penerapan praktis teknologi AI.
Tanggapan Xueersi mengakui adanya masalah tersebut dan menjanjikan perbaikan, namun persepsi konsumen terhadap kualitas produk dan keandalan teknologi AI masih belum terlihat. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi produsen lain, yang harus lebih berhati-hati dalam mempromosikan produk dan penerapan teknologi AI, secara efektif melindungi hak dan kepentingan konsumen, serta mendorong perkembangan teknologi AI yang sehat.