Model bahasa arus utama berskala besar saat ini memiliki kekurangan dalam menangani perbedaan budaya, terutama kinerja yang buruk dalam menangani masalah latar belakang budaya non-Barat, yang telah menimbulkan kekhawatiran banyak pendiri kulit hitam. Mereka menyadari bahwa bias Eurosentris pada algoritma menyebabkan model AI kurang memahami budaya minoritas, sehingga hasil keluarannya sulit mendekati kenyataan.
Para pendiri kulit hitam menyadari bahwa model bahasa arus utama berskala besar seperti ChatGPT jelas memiliki kekurangan dalam menangani perbedaan budaya. Ketika model-model ini menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan latar belakang budaya Barat, tanggapan mereka sering kali terlalu umum dan kurang memahami orang-orang Afrika-Amerika dan tradisi budaya unik mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, selama setahun terakhir, banyak pendiri kulit hitam meluncurkan alternatif ChatGPT yang menargetkan komunitas kulit berwarna. Latimer.AI milik John Pasmore dirancang khusus untuk orang Afrika-Amerika; ChatBlackGPT milik Erin Reddick akan meluncurkan produk serupa pada bulan Juni; AI milik perusahaan Kanada, Spark Plug, berfokus pada penyediaan dukungan asli bahasa Inggris kepada siswa kulit hitam.
Para pendiri ini telah menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan AI arus utama mengabaikan budaya minoritas ketika membangun model, sehingga menghasilkan algoritma dengan bias Eurosentris yang jelas. Untuk mengatasi masalah ini, mereka mengumpulkan dan melatih sejumlah besar materi budaya asli untuk memastikan bahwa keluaran produk lebih dekat dengan pengalaman nyata komunitas kulit hitam.
Selain model bahasa, perusahaan material terkenal seperti pocstock juga bekerja keras untuk menyediakan data pelatihan yang lebih beragam untuk menghindari gambar yang terlalu "homogen secara ras" yang dihasilkan oleh AI. Beberapa pengusaha di Afrika juga berfokus untuk menggabungkan lebih dari 2.000 bahasa dan dialek di kawasan ini ke dalam model AI yang besar untuk memastikan bahwa budaya Afrika dipahami sepenuhnya.
Inovasi-inovasi ini membantu meringankan kekurangan budaya yang sudah lama ada pada model-model AI arus utama. Beberapa analis percaya bahwa AI inklusif dapat menjadi pasar bernilai triliunan dolar di masa depan, dan mereka menantikan lebih banyak pengusaha kulit berwarna yang berkontribusi dalam bidang ini.
Kemunculan produk-produk yang ditargetkan ini tidak hanya mengisi kesenjangan budaya dalam model-model AI arus utama, namun juga memberikan dukungan teknis kepada komunitas kulit berwarna yang lebih dekat dengan kebutuhan budaya mereka. Munculnya AI yang terdiversifikasi menunjukkan bahwa pengembangan AI di masa depan akan lebih inklusif dan adil, dan juga membawa peluang pengembangan baru bagi industri AI.