Cognition AI, sebuah startup AI yang didirikan oleh peraih medali emas di Kompetisi Informatika Olimpiade Internasional, baru-baru ini meluncurkan Devin, insinyur perangkat lunak AI pertama di dunia, yang memicu diskusi hangat di industri ini. Devin telah menunjukkan pengembangan independen yang kuat dan kemampuan membangun aplikasi yang menyeluruh, menandai datangnya era pemrogram AI. Namun, apakah teknologi ini dapat sepenuhnya menggantikan pemrogram manusia masih menjadi kontroversi, dan industri secara umum percaya bahwa hal ini akan memakan waktu setidaknya 3-5 tahun. Cognition AI telah menerima pendanaan Seri A sebesar US$21 juta. Perkembangannya di masa depan telah menarik banyak perhatian, dan hasil penelitiannya dalam kemampuan penalaran AI juga patut dinantikan.
Cognition AI, sebuah perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didirikan oleh seorang programmer Tiongkok yang telah memenangkan medali emas di Kompetisi Informatika Olimpiade Internasional, telah meluncurkan Devin, insinyur perangkat lunak AI pertama di dunia, yang telah menarik perhatian dan diskusi luas di industri ini. Devin telah menunjukkan kemampuan pemrograman yang kuat dalam mengembangkan dan membangun aplikasi end-to-end secara mandiri, dan dianggap sebagai datangnya era pemrogram AI. Namun, beberapa orang percaya bahwa Devin belum dapat sepenuhnya menggantikan pemrogram manusia. Perusahaan ini menerima pembiayaan Seri A sebesar $21 juta yang dipimpin oleh Peter Thiel, dan memiliki harapan besar untuk menjadi perusahaan super baru di bidang kecerdasan buatan. Namun, orang dalam industri percaya bahwa dibutuhkan waktu 3-5 tahun sebelum pemrogram AI dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan tingkat pemula yang dilakukan oleh pemrogram manusia. Tujuan akhir dari Cognition AI adalah untuk mendorong pengembangan AI dalam kemampuan penalaran, sehingga hasil selanjutnya di bidang penalaran patut dinantikan.Kemunculan Devin menandai sebuah terobosan besar teknologi AI di bidang pengembangan perangkat lunak, namun juga mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi AI tetap perlu hati-hati dan memperhatikan dampaknya terhadap pasar tenaga kerja manusia. Arah pengembangan masa depan dan terobosan teknologi Cognition AI akan berdampak besar pada industri AI secara keseluruhan.