Iklan Instagram baru-baru ini yang dirilis oleh Under Armour telah menimbulkan kontroversi luas. Masalah intinya adalah apakah penerapan teknologi AI dalam iklan tersebut melanggar hak cipta pembuatnya. Iklan tersebut mengaku telah menggunakan berbagai teknologi AI untuk berkreasi, namun dituduh menggunakan karya pencipta tanpa izin. Kejadian ini tidak hanya memicu diskusi panas di industri, namun juga mengungkap potensi risiko hukum dan permasalahan etika dalam penerapan teknologi AI di bidang kreatif.
Iklan baru yang dirilis Under Armour memicu perselisihan mengenai hak cipta kreator di Instagram. Iklan tersebut mengaku menggunakan berbagai teknologi AI, namun dituduh menggunakan karya pencipta tanpa izin, sehingga memicu diskusi hangat. Kejadian ini menyoroti potensi risiko teknologi AI di bidang kreatif dan menyerukan pembentukan sistem regulasi yang lebih lengkap untuk menghormati hasil kerja para pencipta. Pada saat yang sama, kemungkinan penciptaan teknologi AI yang efisien perlu diimbangi dengan perlindungan hak cipta untuk menghindari risiko pelanggaran.Kejadian ini mengingatkan kita bahwa dengan pesatnya perkembangan teknologi AI saat ini, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dan perlindungan hak cipta sangatlah penting. Hanya dengan menetapkan kerangka hukum dan norma-norma industri yang baik, kita dapat memastikan perkembangan teknologi AI yang sehat, menghindari pelanggaran hak-hak pencipta, dan pada akhirnya mendorong kemakmuran industri kreatif.