Dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan, teknologi manusia digital AI semakin matang bahkan bisa “menghidupkan kembali” kerabatnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat. Teknologi ini memberi orang cara baru untuk mengenang orang yang mereka kasihi yang telah meninggal, dan layanan yang disesuaikan menjadi semakin populer. Namun, kemajuan teknologi juga membawa serangkaian tantangan etika dan hukum. Artikel ini akan mengeksplorasi metode implementasi teknis, status pasar, dan potensi risiko dari “kebangkitan” AI.
Teknologi AI terus berkembang. Orang-orang digital AI bukanlah hal baru. AI yang “menghidupkan kembali” telah menjadi sebuah rantai industri. Artikel ini memperkenalkan bagaimana teknologi AI dapat "menghidupkan kembali" kerabat dan popularitas layanan yang disesuaikan. Namun, ada risiko hukum dan etika di balik AI yang “menghidupkan kembali” orang-orang terkasih, yang mengharuskan masyarakat untuk memikirkan dan menyelesaikannya. Teknologi AI terus berkembang menghadapi berbagai tantangan.Meskipun teknologi yang "menghidupkan kembali" AI membawa kenyamanan emosional, hal ini juga perlu diperlakukan dengan hati-hati. Seiring berkembangnya teknologi, lebih banyak perhatian harus diberikan pada peningkatan norma etika dan hukum untuk menghindari potensi risiko dan membangun digital yang harmonis masyarakat. Di masa depan, bagaimana mencapai keseimbangan antara perkembangan teknologi dan norma etika akan menjadi isu penting yang harus kita hadapi.