Tim peneliti ilmiah Korea telah berhasil mengembangkan model pembuatan gambar AI yang disebut KOALA. Fitur utamanya adalah penyederhanaan parameter dan peningkatan efisiensi pengoperasian. Dengan menerapkan teknologi penyulingan pengetahuan, jumlah parameter model KOALA dikompresi menjadi 700 juta, dapat berjalan lancar hanya dengan memori 8 GB, dan kecepatan pembuatan gambar mencapai 2 detik. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pembuatan gambar secara signifikan, tetapi juga menurunkan ambang batas pengoperasian dan membawa terobosan baru di bidang pembuatan gambar dengan kecerdasan buatan.
Sebuah tim ilmiah Korea baru-baru ini mengembangkan model pembuatan gambar kecerdasan buatan yang disebut KOALA, yang menggunakan teknologi penyulingan pengetahuan dan berhasil mengurangi parameter menjadi 700 juta. Hal ini memungkinkan model KOALA berjalan lancar hanya dengan memori 8GB dan mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi hanya dalam 2 detik. Dibandingkan dengan model DALL-E OpenAI, model KOALA menghasilkan gambar yang sama jauh lebih cepat. Penerapan teknologi penyulingan pengetahuan memungkinkan model kecil menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan cepat, membawa kemungkinan baru bagi pengembangan bidang kecerdasan buatan.
Keberhasilan pengembangan model KOALA menunjukkan potensi besar teknologi penyulingan pengetahuan dalam meningkatkan efisiensi model AI, dan juga menunjukkan bahwa alat penghasil gambar AI yang lebih ringan dan efisien akan memberikan manfaat bagi lebih banyak pengguna di masa depan. Kecepatan pembangkitan yang tinggi dan kebutuhan memori yang rendah memberikan kemungkinan baru untuk penerapan teknologi AI pada perangkat seluler dan lingkungan dengan sumber daya terbatas. Dipercaya bahwa lebih banyak model AI berdasarkan teknologi penyulingan pengetahuan akan muncul di masa depan, sehingga mendorong kemajuan berkelanjutan dari teknologi kecerdasan buatan.