"Laporan Keamanan Kecerdasan Buatan 2024" yang dirilis oleh Qi'anxin Group mengungkap kenyataan suram dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang berbahaya. Data laporan menunjukkan bahwa penipuan pemalsuan mendalam berbasis AI akan meningkat sebesar 3.000% pada tahun 2023, email phishing AI akan meningkat sebesar 1.000%, dan beberapa organisasi APT dengan latar belakang negara telah menggunakan AI untuk melakukan lebih dari sepuluh serangan cyber. Laporan tersebut memperkirakan bahwa penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang jahat akan terus meningkat, menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan jaringan, keamanan fisik, dan keamanan militer, yang mengharuskan kita untuk menganggap penting hal ini dan meresponsnya secara aktif.
Menurut "Laporan Keamanan Kecerdasan Buatan 2024" yang dirilis oleh Qi'anxin Group, penipuan pemalsuan mendalam berbasis AI akan meningkat sebesar 3.000% pada tahun 2023, sementara email phishing berbasis AI akan meningkat sebesar 1.000%. Laporan tersebut menunjukkan bahwa beberapa organisasi APT dengan latar belakang nasional telah menggunakan AI untuk melakukan lebih dari sepuluh serangan dunia maya. Laporan ini memperkirakan bahwa penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang jahat akan berkembang pesat, menimbulkan ancaman terhadap keamanan jaringan, keamanan fisik, dan keamanan militer.
Pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah membawa peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun juga membawa risiko keamanan yang sangat besar. Menghadapi semakin besarnya ancaman penggunaan AI yang berbahaya, sangatlah penting untuk memperkuat perlindungan keamanan jaringan, meningkatkan kesadaran keamanan publik, dan secara aktif mengeksplorasi strategi respons. Hanya dengan cara inilah teknologi kecerdasan buatan dapat dipastikan dapat melayani masyarakat manusia dengan aman dan andal.