Di bawah tekanan ekonomi global yang menurun, industri AI tumbuh melawan tren dan menjadi fokus modal. Pada tahun lalu, jumlah pembiayaan di bidang AI mendekati US$50 miliar, menunjukkan potensi pengembangan yang kuat. Namun, ketika dolar AS menaikkan suku bunga dan modal ventura kembali ke Amerika, lingkungan investasi juga berubah. Beberapa ahli memperkirakan bahwa “perlombaan senjata” dalam investasi AI akan mereda secara bertahap, dan investor akan mengevaluasi nilai proyek dengan lebih rasional.
Pada tahun lalu, dengan latar belakang kenaikan suku bunga dolar AS dan kembalinya modal ventura ke Amerika Serikat, AI hampir menjadi satu-satunya jalur pertumbuhan investasi. Jumlah pembiayaan jalur AI mendekati 50 miliar dolar AS. Nuno Goncalves Pedro, pendiri dan mitra pengelola Chamaeleon, sebuah perusahaan modal ventura tahap awal di Silicon Valley, percaya bahwa investor akan kembali ke rasionalitas dan perlombaan senjata investasi AI akan berhenti.
Masih banyak ketidakpastian mengenai arah pengembangan industri AI di masa depan, namun potensi pertumbuhan jangka panjangnya tidak dapat diabaikan. Pengembalian investor yang rasional akan mendorong perkembangan industri AI yang lebih sehat dan berkelanjutan serta mendorong penerapan teknologi AI di lebih banyak bidang. Kedepannya, industri AI akan lebih memperhatikan inovasi teknologi dan peningkatan model bisnis, dibandingkan investasi modal murni.