Harga saham Baidu telah turun tajam akhir-akhir ini, menyebabkan kekhawatiran pasar terhadap prospek pengembangan bisnis AI-nya. Sebagai perusahaan teknologi domestik terkemuka, Baidu telah banyak berinvestasi di bidang AI dan meluncurkan Wenxinyiyan, yang mirip dengan ChatGPT. Namun, Baidu menghadapi persaingan ketat dari raksasa seperti Alibaba dan Tencent, serta tantangan lemahnya pertumbuhan perusahaan pendapatan iklan sendiri. Orang dalam industri secara umum percaya bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang kritis bagi Baidu, dan keberhasilan Baidu dalam mentransformasi dan meningkatkan profitabilitas akan menentukan perkembangannya di masa depan.
Harga saham Baidu turun tajam hampir 30%, dan perusahaan tersebut menghadapi ujian terhadap prospek pengembangan bisnis AI-nya. Baidu meluncurkan layanan AI Wenxinyiyan mirip dengan ChatGPT, yang memiliki basis pengguna besar, namun menghadapi persaingan dari produk pesaing seperti Alibaba dan Tencent. Laporan bank investasi tersebut menunjukkan bahwa Baidu akan memasuki "tahun sukses atau gagal" pada tahun 2024 dan perlu meningkatkan pendapatan iklan dengan meningkatkan aplikasi AI dan lalu lintas pengguna. Namun, karena meningkatnya tekanan investasi, pasar umumnya mengkhawatirkan kinerja Baidu di masa depan. Analis di JPMorgan Chase memperkirakan hasil kuartal keempat Baidu akan sejalan dengan ekspektasi pasar, namun akan dipengaruhi oleh lesunya pendapatan iklan online dan investasi pada infrastruktur AI.Baidu perlu secara aktif merespons tantangan di masa depan, memperkuat penelitian dan pengembangan teknologi AI, meningkatkan daya saing produk, dan mengeksplorasi model keuntungan baru untuk mendapatkan pijakan yang kokoh dalam persaingan pasar yang ketat. Masih terdapat ketidakpastian dalam perkembangan ke depan, dan kita perlu terus memperhatikan kinerja dan perubahan pasar.