Artikel ini mengeksplorasi kebangkitan blogger AI yang menjual barang di Douyin dan risiko di baliknya. Keberhasilan kasus ibu tunggal yang lahir pada tahun 1980an menunjukkan kemungkinan teknologi AI menurunkan ambang batas pembuatan konten dan mencapai keuntungan melalui produksi massal konten video. Namun, model ini juga memiliki banyak tantangan, seperti risiko iklan palsu dan peraturan hukum.
Seorang ibu tunggal kelahiran tahun 1980-an berhasil berjualan barang di Douyin melalui blogger penanaman AI. Para blogger ini menggunakan teknologi AI untuk memproduksi konten video secara massal dan mendapatkan komisi melalui penerbitan besar-besaran. Namun, meskipun biaya penanaman AI bagi blogger rendah, terdapat kesulitan seperti dugaan propaganda palsu dan pelanggaran peraturan. Operator harus bersaing dengan platform secara bijak dan hati-hati saat memilih produk untuk memastikan operasi yang sah.
Pesatnya perkembangan model blogger akar rumput AI memerlukan otoritas pengatur untuk memperkuat peraturan dan memandu perkembangannya yang sehat. Pada saat yang sama, para blogger sendiri perlu memperkuat disiplin diri dan menghindari menginjak garis merah demi mencapai pembangunan berkelanjutan. Pada akhirnya, perlindungan hak-hak konsumen adalah kunci berfungsinya seluruh ekosistem secara sehat.