Dalam beberapa tahun terakhir, pesatnya perkembangan model bahasa berskala besar telah mendorong kemajuan pesat industri kecerdasan buatan, dan pada saat yang sama membawa tekanan kerja yang besar bagi para praktisi. Sebagai pemimpin dalam bidang ini, masalah kesehatan dan keseimbangan kehidupan kerja dan pekerjaan karyawan OpenAI semakin mengkhawatirkan. Artikel ini akan menganalisis masalah kerja berlebihan karyawan OpenAI dan mengeksplorasi alasan di baliknya serta potensi dampaknya.
Masalah kelelahan karyawan di OpenAI belakangan ini kembali menjadi fokus. Jason Wei, seorang karyawan tim proyek Rantai Berpikir perusahaan dan mantan insinyur Google, mengungkapkan di media sosial bahwa dia bekerja hampir 16 jam sehari, dari jam 9 pagi hingga jam 1 pagi keesokan harinya. Orang dalam industri menunjukkan bahwa masalah kerja berlebihan di antara anggota tim OpenAI telah ada sejak lama, dan catatan pengiriman GitHub menunjukkan bahwa banyak karyawan yang bekerja sepanjang waktu. Ketika beberapa karyawan inti mengundurkan diri sebelumnya, mereka juga menyebutkan bahwa intensitas kerja perusahaan jauh lebih tinggi dari biasanya 996. Masalah seperti ini menjadi lebih menonjol setelah ChatGPT menjadi populer. Analis percaya bahwa misi perusahaan dan tekanan kerja yang besar yang dibawa oleh ChatGPT adalah alasan mengapa karyawan "rela" bekerja lembur. Pola kerja berlebihan ini patut mendapat perhatian.
Masalah kerja berlebihan di kalangan karyawan OpenAI mencerminkan tantangan yang ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan industri kecerdasan buatan. Bagaimana melindungi kesehatan fisik dan mental karyawan sambil mengejar inovasi dan tujuan bisnis adalah masalah yang perlu dipertimbangkan dan diselesaikan secara serius oleh OpenAI dan seluruh industri. OpenAI diharapkan dapat memperhatikan kesehatan karyawannya, mengambil langkah efektif untuk memperbaiki lingkungan kerja, dan membangun budaya perusahaan yang lebih berkelanjutan.