Permintaan energi global mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan ledakan pusat data, kecerdasan buatan, dan mata uang kripto sebagai pendorong utamanya. Menurut laporan terbaru, kontribusi ketiga sektor ini terhadap permintaan listrik mungkin akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2026, sehingga menimbulkan tantangan besar terhadap cadangan energi global. Penerapan kecerdasan buatan yang meluas telah memperburuk tren ini, dan konsumsi dayanya dalam aplikasi skala besar sangatlah mengkhawatirkan. Namun sisi positifnya, pesatnya perkembangan energi terbarukan memberikan harapan dalam menghadapi tantangan ini.
Menurut laporan baru, sektor pusat data global, kecerdasan buatan, dan mata uang kripto kemungkinan besar akan berkontribusi signifikan terhadap permintaan listrik dan bahkan mungkin berlipat ganda pada tahun 2026. Artinya, cadangan energi global akan menghadapi tantangan besar. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa meluasnya penggunaan kecerdasan buatan dalam aplikasi skala besar dapat meningkatkan konsumsi daya secara signifikan. Sementara itu, energi terbarukan diperkirakan akan memenuhi lebih dari sepertiga pasokan energi global pada tahun 2025, dan sumber energi rendah karbon akan menyumbang hampir setengah dari pembangkitan listrik global.
Menghadapi meningkatnya permintaan energi, pesatnya perkembangan energi terbarukan memberikan cara penting untuk mengurangi tekanan listrik. Strategi energi masa depan perlu secara aktif mempromosikan penggunaan energi berkelanjutan sambil mengembangkan teknologi baru untuk menyeimbangkan hubungan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan. Hal ini memerlukan upaya global yang terkoordinasi untuk bersama-sama mengatasi tantangan berat ini.