Persaingan dalam industri e-commerce sangat ketat dan perang harga semakin intensif. Semua raksasa e-commerce mencari titik pertumbuhan baru. Teknologi AI telah menjadi terobosan baru, di antaranya siaran langsung digital manusia telah menarik banyak perhatian dan dianggap sebagai cara efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Namun, siaran langsung digital manusia juga menghadapi tantangan seperti kurangnya interaktivitas dan kompatibilitas platform. Artikel ini akan membahas status penerapan saat ini dan tren perkembangan AI e-commerce di masa depan, dengan fokus pada analisis penerapan manusia digital di bidang e-commerce serta peluang dan tantangan yang dihadapinya.
Industri e-commerce sedang mengalami harga yang rendah, dan raksasa-raksasa besar telah meluncurkan rencana e-commerce AI. Siaran langsung manusia secara digital telah menjadi alat untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, namun hal ini menghadapi tantangan interaktivitas dan keterbatasan platform. JD.com menggunakan sumber daya manusia digital untuk melengkapi format siaran langsungnya, dengan fokus pada transformasi AI di berbagai bidang seperti panduan belanja cerdas dan layanan pelanggan. Industri yang berbeda memiliki kondisi operasi yang berbeda untuk manusia digital, dan layanan pelanggan yang cerdas telah menjadi skenario penerapan paling matang untuk e-commerce AI.
Secara keseluruhan, AI e-commerce, khususnya penerapan teknologi manusia digital di bidang e-commerce, masih dalam tahap awal pengembangan, dan masih terdapat ruang besar untuk pengembangan di masa depan. Bagaimana meningkatkan interaktivitas masyarakat digital dan menyelesaikan masalah kompatibilitas platform merupakan masalah utama yang perlu diatasi di masa depan. Pada saat yang sama, menjajaki lebih banyak skenario penerapan teknologi AI di bidang e-commerce juga akan menjadi arah utama pengembangan industri.