OpenAI akan meluncurkan toko GPT, sebuah langkah yang akan sepenuhnya mengubah lanskap aplikasi AI. Pengguna dapat menyesuaikan chatbot AI mereka sendiri dengan masukan bahasa sederhana tanpa pengetahuan pemrograman apa pun. Hal ini tidak hanya menurunkan ambang batas penerapan AI, tetapi juga memberikan peluang bagi pengguna biasa untuk memperoleh pendapatan melalui model berbagi, yang menunjukkan bahwa aplikasi AI telah memasuki tahap pertumbuhan yang eksplosif. Namun, OpenAI juga menghadapi tuntutan pelanggaran dari New York Times, yang membawa ketidakpastian pada perkembangannya di masa depan. Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang peluncuran toko GPT dan tantangan yang dihadapi OpenAI.
OpenAI akan meluncurkan toko GPT minggu ini, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan chatbot AI melalui masukan bahasa sederhana tanpa pengalaman pemrograman. Toko GPT memberikan kesempatan kepada pengguna biasa untuk menghasilkan uang melalui model berbagi. Industri percaya bahwa hal ini menandai masuknya aplikasi AI ke dalam periode yang eksplosif. Namun OpenAI juga menghadapi tuntutan pelanggaran dari New York Times.Peluncuran toko OpenAI GPT tidak diragukan lagi merupakan peristiwa besar di bidang AI, dan model kenyamanan serta keuntungannya akan menarik banyak pengguna. Namun, bayang-bayang litigasi hak cipta juga mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi AI berkembang pesat, kita juga harus memperhatikan kepatuhan hukumnya serta menyeimbangkan inovasi dan risiko. Perkembangan toko GPT di masa depan patut mendapat perhatian terus-menerus.