Setelah Open AI merilis model besar GPT pada tahun 2022, terjadi lonjakan kewirausahaan AI, namun investasi menurun. Artikel ini menganalisis alasan di balik fenomena ini dan memberikan saran yang sesuai. Sejumlah besar startup AI telah membanjiri pasar, namun kebanyakan dari mereka memiliki proses komersialisasi yang lambat dan sulit menarik investasi. Pada saat yang sama, investor bersikap hati-hati dalam menghadapi banyaknya proyek AI, dan sangat sedikit proyek yang benar-benar menerima investasi. Selain itu, kurangnya talenta inti di bidang AI juga menjadi faktor penting yang menghambat pelaksanaan proyek.
Artikel ini berfokus pada:
Setelah peluncuran model besar GPT Open AI pada November 2022, kegilaan kewirausahaan AI terus meningkat, namun data menunjukkan bahwa skala investasi dan pembiayaan di bidang AI menurun. Alasannya adalah di satu sisi, jumlah tim wirausaha AI banyak namun proses komersialisasinya lambat sehingga sulit mendapatkan pengakuan investor; di sisi lain, investor menerima rencana bisnis konsep AI dalam jumlah besar tetapi sedikit proyek sebenarnya telah dilaksanakan, dan terdapat kekurangan yang serius pada talenta inti di bidang AI, yang semuanya membatasi pelaksanaan proyek. Artikel tersebut menyarankan agar investor harus hati-hati memilih tim AI yang memiliki validasi pasar dan meningkatkan upaya dalam pelatihan bakat.
Singkatnya, meskipun ledakan investasi di bidang AI terus berlanjut, hal ini menghadapi tantangan seperti lambatnya komersialisasi, kekurangan talenta, dan kehati-hatian investor. Kedepannya, pengembangan industri AI perlu lebih memperhatikan penerapan praktis dan pelatihan talenta guna mencapai pembangunan berkelanjutan. Investor harus lebih rasional, memilih proyek yang memiliki daya saing pasar, dan menghindari mengikuti tren secara membabi buta.