Penelitian dari Massachusetts Brigham Hospital menunjukkan bahwa akurasi ChatGPT dalam pengambilan keputusan medis klinis mencapai 71,7%, memberikan kemungkinan baru bagi penerapan kecerdasan buatan di bidang medis. Studi ini mengevaluasi kinerja ChatGPT dalam perawatan primer dan keadaan darurat dan menunjukkan bahwa hal ini dapat secara efektif membantu dokter dalam membuat keputusan diagnostik dan pengobatan. Studi ini menggunakan data dari Merck Manual, yang mencakup berbagai aspek seperti diagnosis banding, pengujian diagnostik, dan manajemen klinis, untuk mengkaji secara komprehensif kemampuan bantuan medis ChatGPT.
Artikel ini berfokus pada:
Rumah Sakit Brigham Massachusetts merilis makalah penelitian yang menunjukkan bahwa ChatGPT memiliki akurasi 71,7% dalam pengambilan keputusan medis klinis. ChatGPT unggul dalam perawatan primer dan keadaan darurat sebagai asisten medis untuk membantu dokter dalam pengambilan keputusan. Data pengujian berasal dari Manual Merck, dan ChatGPT bekerja dengan baik dalam diagnosis banding, pengujian diagnostik, dan tugas manajemen klinis.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan dukungan kuat terhadap prospek penerapan ChatGPT di bidang medis, namun penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk meningkatkan penerapannya dan memastikan keamanan dan efektivitasnya, dengan tujuan akhir untuk melayani pasien dengan lebih baik. meningkatkan efisiensi dan kualitas medis. Ke depan, kecerdasan buatan akan lebih banyak digunakan dalam bidang medis.