India kini menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menarik perhatian dan investasi besar dari raksasa teknologi global. Berkat pasar teknologi yang berkembang pesat, talenta teknis yang melimpah, dan kebijakan dukungan pemerintah yang aktif, India berkomitmen untuk menjadi konsumen dan pengekspor utama kecerdasan buatan. Artikel ini akan mempelajari tata letak strategis India di bidang kecerdasan buatan, serta investasi dan dampak raksasa teknologi di India.
Ketika raksasa teknologi global mulai melirik India, negara Asia Selatan ini dengan cepat muncul sebagai pemimpin baru dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Pemerintah India secara aktif menarik perusahaan-perusahaan teknologi untuk berinvestasi di bidang-bidang seperti manufaktur elektronik dan penyimpanan data dengan memberikan insentif, dengan harapan dapat menjadikan India sebagai konsumen dan pengekspor kecerdasan buatan yang besar dengan bantuan pasar teknologi dalam negeri yang berkembang pesat dan talenta teknis yang berlimpah. sumber daya. .
Dilaporkan bahwa Microsoft telah berkomitmen untuk berinvestasi sekitar US$3,7 miliar di negara bagian Telangana di India selatan. Pusat data yang direncanakan akan menambah kapasitas TI sebesar 660 megawatt, yang setara dengan kebutuhan listrik tahunan sekitar setengah juta rumah tangga di Eropa. Pada saat yang sama, Amazon juga mengumumkan rencana untuk menginvestasikan sekitar $12,7 miliar pada infrastruktur cloud di India pada tahun 2030. Investasi ini tidak hanya menunjukkan daya tarik pasar India, namun juga menunjukkan bahwa status India dalam pembangunan pusat data global akan meningkat secara signifikan.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar berlomba untuk meningkatkan kemampuan komputasi awan mereka dalam upaya mendominasi kecerdasan buatan generatif. Tahun ini, Microsoft, Amazon, dan Google mengumumkan rencana investasi infrastruktur setidaknya sebesar US$85 miliar, yang mencakup negara-negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Jepang. Tren ini diperkirakan akan mendorong India menduduki peringkat keenam ke peringkat pertama di kawasan Asia-Pasifik dalam hal kemampuan pusat data yang dibangun sendiri.
Tata letak pemerintahan India yang strategis ini tidak hanya membantu mendorong pesatnya perkembangan ekonomi digital dalam negeri, namun juga memberikan peluang pasar yang besar bagi perusahaan teknologi global. India telah menjadi basis penelitian dan pengembangan Microsoft terbesar di luar Amerika Serikat, dan jumlah proyek AI di GitHub mencakup seperempat jumlah proyek AI di dunia. Meskipun pembangunan dan pengoperasian pusat data dapat berdampak terhadap lingkungan, perusahaan seperti Microsoft telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan menggunakan energi terbarukan untuk mencapai tujuan emisi negatif karbon pada tahun 2030.
Ambisi India tidak diragukan lagi akan memicu gelombang baru di bidang kecerdasan buatan global, sekaligus membuka jalan baru bagi pembangunan berkelanjutan dan inovasi teknologi di negara tersebut. Dengan investasi berkelanjutan dari raksasa teknologi dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, India diperkirakan akan memainkan peran yang lebih penting di era kecerdasan buatan di masa depan.
Secara keseluruhan, India menjadi bintang baru di bidang kecerdasan buatan dengan potensi pasar yang besar dan dukungan pemerintah yang kuat. Di masa depan, dengan terus berkembangnya teknologi dan terus masuknya investasi, posisi India di panggung kecerdasan buatan global akan menjadi lebih stabil dan membawa dorongan serta peluang baru bagi industri kecerdasan buatan global.