Baru-baru ini, di konferensi CES, CEO Nvidia Jensen Huang berbicara tentang tantangan yang dihadapi Samsung dalam memproduksi chip memori kecerdasan buatan (HBM) baru. HBM sangat penting bagi sistem AI generasi baru yang dilengkapi dengan chip Nvidia, dan Samsung tertinggal dari pesaingnya SK Hynix dalam kecepatan produksi HBM. Meskipun demikian, Huang Renxun memiliki keyakinan penuh pada Samsung dan percaya bahwa dengan kekuatan teknis dan kemampuan inovasinya, Samsung dapat mengatasi kesulitan, pada akhirnya membuat kemajuan di bidang HBM, dan membawa perubahan positif bagi seluruh industri.
Pada konferensi CES terbaru, CEO Nvidia Jensen Huang menunjukkan bahwa Samsung Electronics menghadapi beberapa kesulitan dalam memproduksi chip memori kecerdasan buatan (AI) baru. Chip memori jenis baru ini, yang disebut memori bandwidth tinggi (HBM), sangat penting bagi sistem kecerdasan buatan generasi baru yang didukung oleh chip Nvidia.
Huang Renxun menyebutkan pada konferensi pers bahwa produksi HBM Samsung lebih lambat dibandingkan pesaingnya SK Hynix. Ia mengatakan meski Samsung saat ini menghadapi beberapa tantangan, ia yakin perusahaan mitranya dapat mengatasi kesulitan tersebut. Ia yakin dengan kemajuan dan inovasi teknologi yang berkelanjutan, Samsung berpotensi mencapai kemajuan di bidang ini.
Memori bandwidth tinggi adalah jenis memori yang dirancang untuk memproses data dalam jumlah besar dan banyak digunakan dalam pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, dan berbagai aplikasi AI. Karena pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, permintaan akan memori berkinerja tinggi juga meningkat. Huang Renxun menunjukkan bahwa jika Samsung berhasil menyelesaikan masalah yang ada saat ini, maka akan mampu membawa perubahan penting bagi seluruh industri.
Selain itu, Huang Renxun juga menyebutkan bahwa dengan penekanan global pada teknologi kecerdasan buatan, perusahaan-perusahaan teknologi besar meningkatkan pengembangan solusi memori baru untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam lingkungan yang kompetitif seperti ini, kinerja Samsung sangatlah penting. Ia yakin Samsung, sebagai produsen semikonduktor terkemuka di dunia, memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan saat ini dan akan meluncurkan produk yang lebih kompetitif di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun Samsung menghadapi tantangan dalam desain dan produksi chip memori AI, sikap positif Huang Jenxun menunjukkan pandangan optimis terhadap masa depannya. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, Samsung diperkirakan akan mendapatkan kembali posisi terdepannya di bidang ini.
Pernyataan Huang Renxun mencerminkan besarnya permintaan industri AI terhadap chip memori berkinerja tinggi dan intensitas persaingan pasar. Sebagai raksasa industri, kemajuan Samsung di bidang HBM akan berdampak besar pada perkembangan industri AI secara keseluruhan. Kami akan menunggu dan melihat kinerjanya di masa depan.