Baru-baru ini, Stability AI, sebuah perusahaan unicorn AI terkenal, mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan tersebut ingin dijual, dan investor menuntut agar CEO tersebut mundur, yang telah menarik perhatian luas di industri. Perusahaan AI yang didirikan pada tahun 2019 dan dipromosikan menjadi unicorn pada tahun 2022 ini terkenal dengan model Difusi Stabilnya. Namun, seringnya kepergian para eksekutif senior dan masalah manajemen internal perusahaan telah menjadi batu sandungan dalam jalur perkembangannya. Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang dilema Stabilitas AI saat ini.
Bintang unicorn Stability AI baru-baru ini melaporkan bahwa mereka berada di bawah tekanan keuangan yang besar dan berusaha untuk dijual. Investor menuntut agar CEO tersebut mundur. Pembaruan produk sering dilakukan, namun 15 eksekutif senior mengundurkan diri dalam waktu 9 bulan, sehingga menimbulkan kekhawatiran. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2019 dan menjadi unicorn pada tahun 2022 dengan meluncurkan model Difusi Stabil. CEO Mostak mengklarifikasi rumor penjualan tersebut, namun masalah manajemen internal perusahaan masih menimbulkan kekhawatiran. Pada saat yang sama, perusahaan menerima pendanaan baru sebesar US$50 juta dan menghadapi kesulitan internal dan eksternal.Situasi Stabilitas AI saat ini mencerminkan risiko yang mungkin tersembunyi di balik pesatnya perkembangan perusahaan AI. Ekspansi yang cepat dan pembaruan produk yang sering tentu saja dapat menarik perhatian, namun mengabaikan manajemen internal dan stabilitas keuangan perusahaan dapat mengakibatkan konsekuensi yang fatal. Meskipun pendanaan baru telah diperoleh, masih harus dilihat apakah hal ini akan mengatasi permasalahan mendasar. Arah masa depan Stability AI patut mendapat perhatian terus-menerus.