Berdasarkan data dari 6 juta orang Denmark, alat kecerdasan buatan Life2vec dapat secara akurat memprediksi umur seseorang dan bahkan memperkirakan situasi keuangan mereka pada saat kematian. Penelitian ini menggunakan teknologi mirip ChatGPT untuk mengubah peristiwa kehidupan individu menjadi data yang dapat diproses oleh algoritma untuk mencapai prediksi. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature dan telah diuji pada populasi Denmark, namun belum tersedia untuk umum. Hal ini telah memicu kekhawatiran luas mengenai prospek penerapan kecerdasan buatan di bidang kesehatan medis dan prediksi sosio-ekonomi, dan juga menimbulkan beberapa pertimbangan etika dan privasi.
Life2vec adalah alat kecerdasan buatan yang disebut Life2vec yang dapat secara akurat memprediksi umur seseorang dengan mempelajari data dari 6 juta orang Denmark. Para peneliti menggunakan teknologi di balik ChatGPT, yang mewakili setiap orang sebagai rangkaian peristiwa kehidupan, dan secara algoritmik menentukan apakah seseorang meninggal pada tahun 2020. Alat ini juga memberikan perkiraan posisi keuangan seseorang pada saat kematiannya. Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature dan diuji pada sekelompok individu di Denmark. Saat ini, Life2vec tidak tersedia untuk umum.Kemunculan Life2vec menunjukkan potensi besar kecerdasan buatan dalam prediksi kehidupan dan analisis sosial ekonomi, namun penerapannya juga perlu diperlakukan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan data dan norma etika untuk menghindari potensi risiko dan penyalahgunaan. Penelitian di masa depan harus berfokus pada cara meningkatkan akurasi dan keandalan prediksi serta mengeksplorasi penerapannya yang masuk akal di bidang kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial.