Novel fiksi ilmiah "Memory Place" yang ditulis oleh seorang profesor di Universitas Tsinghua menggunakan kecerdasan buatan memenangkan penghargaan dalam Kompetisi Fiksi Ilmiah Populer Pemuda Jiangsu, menandai terobosan kecerdasan buatan di bidang penciptaan sastra. Hal ini tidak hanya merupakan keberhasilan penerapan teknologi penulisan kecerdasan buatan, tetapi juga mencerminkan kemungkinan inovasi melalui integrasi teknologi dan seni. Novel ini mengambil tema metaverse dan robot humanoid, dan semua plotnya dihasilkan oleh AI, yang telah menarik perhatian luas dan diskusi panas, menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan memainkan peran yang semakin penting dalam penciptaan sastra di masa depan.
Novel fiksi ilmiah "Memory Place" yang ditulis oleh seorang profesor di Universitas Tsinghua di Beijing melalui kecerdasan buatan memenangkan penghargaan Kompetisi Novel Fiksi Ilmiah Populer Pemuda Jiangsu, menjadi karya perintis dalam sejarah penulisan kecerdasan buatan. Novel ini mengambil tema robot metaverse dan humanoid, dan plotnya dihasilkan oleh AI, yang telah menarik perhatian.
Penerapan kecerdasan buatan dalam bidang penciptaan sastra tidak hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan baru bagi penciptaan sastra, tetapi juga membawa arah baru bagi perkembangan sastra masa depan. "Tanah Memori" yang memenangkan penghargaan merupakan penegasan atas teknologi kecerdasan buatan, dan juga menunjukkan bahwa kombinasi kecerdasan buatan dan kebijaksanaan manusia akan menghasilkan karya sastra yang lebih indah.