Teknologi kecerdasan buatan semakin maju dari hari ke hari, dan penerapannya telah merambah ke berbagai bidang penelitian ilmiah. Baru-baru ini, Coscientist, seorang ahli kimia model besar berdasarkan GPT-4, menerbitkan sebuah makalah di majalah Nature, menandai terobosan signifikan AI dalam penelitian ilmiah. Hal ini tentunya akan mempercepat proses penemuan ilmu pengetahuan dan mendorong pesatnya perkembangan berbagai disiplin ilmu. Namun kemajuan teknologi juga telah menimbulkan beberapa permasalahan sosial yang patut kita pertimbangkan.
Coscientist, ahli kimia model besar berdasarkan GPT-4, berhasil menerbitkan makalah di majalah Nature, menunjukkan potensinya dalam penelitian ilmiah. Namun, ada kekhawatiran yang muncul bahwa AI dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi para PhD, hal ini menyoroti dampak sosial dari kemajuan teknologi.
Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan telah membawa peluang besar bagi umat manusia, namun juga membawa beberapa tantangan. Kisah sukses Coscientist tidak hanya menunjukkan potensi besar AI dalam bidang penelitian ilmiah, namun juga menimbulkan kekhawatiran mengenai perubahan pasar kerja di masa depan. Kita perlu secara aktif menanggapi tantangan-tantangan ini, sambil menikmati manfaat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memecahkan masalah-masalah sosial yang mungkin terjadi dengan baik dan memastikan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bermanfaat bagi seluruh umat manusia.