Baru-baru ini, studi tentang penerapan model AI di bidang keuangan menarik perhatian. Penelitian telah menemukan bahwa model AI arus utama, termasuk GPT, memiliki akurasi yang tidak memuaskan saat memproses pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan sering kali gagal memberikan jawaban yang benar. Hal ini secara langsung menunjukkan tantangan berat yang dihadapi oleh model AI dalam penerapan industri keuangan yang diatur secara ketat, dan juga memberikan peringatan bagi penerapan praktis teknologi AI.
Penelitian dari sebuah startup menemukan bahwa GPT dan model AI lainnya sering kali gagal menjawab pertanyaan dengan benar saat menganalisis pengajuan SEC. Performa model AI dalam aplikasi di industri yang diatur seperti keuangan harus lebih tinggi agar praktis. Selain itu, non-determinisme dan ketidakpastian model AI juga menjadi salah satu tantangan penerapannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model AI di bidang keuangan masih dalam tahap awal, dan akurasi serta keandalannya perlu lebih ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan sebenarnya. Di masa depan, peningkatan akurasi dan interpretasi model AI serta pemecahan masalah non-deterministik akan menjadi arah penelitian dan pengembangan utama. Hanya dengan cara ini AI dapat berfungsi dengan aman dan andal di lebih banyak bidang.