Baru-baru ini, media asing The Verge melaporkan bahwa ByteDance ditangguhkan dari akun OpenAI-nya karena menggunakan OpenAI API untuk melatih model besarnya sendiri. Insiden tersebut bermula ketika OpenAI meluncurkan penyelidikan apakah ByteDance melanggar ketentuan penggunaannya. ByteDance menjawab bahwa mereka hanya menggunakan API pada tahap eksplorasi awal, dan kedua belah pihak mengatakan akan menyelidiki dan memverifikasi lebih lanjut. Insiden ini memicu diskusi di industri tentang pelatihan model besar dan spesifikasi penggunaan API, dan juga menyoroti pentingnya perusahaan mematuhi aturan dan regulasi dalam konteks pesatnya perkembangan kecerdasan buatan.
Menurut media asing The Verge, ByteDance menggunakan OpenAI API untuk melatih model besar miliknya, dan OpenAI kemudian menangguhkan akun ByteDance. OpenAI menyatakan perlu menyelidiki apakah ByteDance melanggar peraturan, sedangkan ByteDance mengklaim hanya menggunakan API pada tahap eksplorasi awal. Kedua belah pihak menyatakan akan melakukan penyelidikan dan verifikasi lebih lanjut.
Insiden ini mencerminkan kompleksitas dan pentingnya spesifikasi penggunaan API dalam pengembangan model bahasa skala besar. Hal ini juga mengingatkan perusahaan untuk berhati-hati saat menggunakan API eksternal dan mematuhi persyaratan layanan yang relevan. Hasil investigasi kedua belah pihak selanjutnya patut menjadi perhatian karena akan memberikan pengalaman berharga bagi perkembangan industri AI di masa depan.