Baru-baru ini, terobosan besar telah dilakukan di bidang kecerdasan buatan! Agen Genius yang dikembangkan oleh tim Verses telah menunjukkan kemampuan belajar dan kemahiran bermain game yang luar biasa dalam game klasik Pong, melampaui pemain manusia papan atas dan model AI lainnya dengan hanya 10% data dan 2 jam waktu pelatihan. Hal ini tidak hanya mencetak rekor baru dalam efisiensi pembelajaran AI, tetapi juga memberikan inspirasi baru bagi arah penelitian dan pengembangan agen AI di masa depan. Mekanisme dan inisiatif pembelajaran yang efisien layak untuk dipelajari secara mendalam.
Baru-baru ini, agen Genius yang dikembangkan oleh tim Verses telah mencapai hasil luar biasa dalam game klasik Pong, melampaui pemain manusia top dan model AI lainnya dengan hanya 10% data dan 2 jam waktu pelatihan. Terobosan ini menandai tonggak sejarah baru dalam teknologi AI dan menandai arah pengembangan agen cerdas di masa depan.
Kesuksesan agen Genius tidak lepas dari konsep desainnya yang unik. Dibandingkan dengan model besar tradisional, Genius hanya berukuran 4% dari model SOTA IRIS dan dapat berjalan pada chip M1 biasa MacBook. Para peneliti terinspirasi oleh percobaan empat tahun lalu. Para ilmuwan menemukan bahwa "otak di atas piring" yang berbudaya dapat mempelajari permainan Pong hanya dalam 5 menit, yang memicu pemikiran mereka untuk meniru cara kerja otak manusia.
Tim Verses percaya bahwa agen AI tradisional berbasis model besar memiliki kekurangan yang serius dalam penalaran logis. Model yang ada lebih mengandalkan menghafal langkah-langkah inferensi dari data pelatihan dan kurang memiliki inisiatif dan rasa ingin tahu yang sebenarnya. Agen Genius mengadopsi konsep mesin kognitif, yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif, penalaran, dan pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan agen kemampuan untuk belajar secara aktif.
Dalam uji perbandingan dengan IRIS dan model AI lainnya, Genius menunjukkan kemampuan belajar yang kuat. Para peneliti melatih Genius menggunakan 10.000 langkah data permainan dalam 2 jam, dan hasilnya menunjukkan bahwa performanya melebihi IRIS yang dilatih selama dua hari. Kesuksesan Genius tidak hanya terletak pada kemampuannya belajar dengan cepat, namun juga pada keaktifannya dalam bermain game. Misalnya pada permainan Pong, Genius mampu bangkit dan menang meski sempat tertinggal, sebuah fenomena yang belum pernah terjadi dalam latihan IRIS.
Namun, para peneliti juga memperingatkan bahwa meskipun kinerja Genius menarik, saat ini terdapat kekurangan standar terpadu yang dapat mengukur kinerja AGI secara komprehensif, dan pengujian yang beragam diperlukan untuk memverifikasi kemampuan adaptasi dan keandalannya di berbagai bidang.
Hasil penelitian ini tidak hanya mendorong pengembangan agen AI, namun juga memberikan ide dan metode baru untuk eksplorasi kecerdasan mesin di masa depan.
Alamat makalah: https://arxiv.org/pdf/2410.05229
Keberhasilan agen Genius telah membuka jalur baru untuk penelitian AI. Mekanisme pembelajarannya yang efisien dan tiruan mekanisme otak manusia layak untuk diteliti dan dieksplorasi lebih lanjut. Di masa depan, model AI yang ringan dan efisien diharapkan dapat berperan di lebih banyak bidang dan mendorong kemajuan berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan.