Permasalahan ketidakkonsistenan antara bentuk mulut dan bahasa dubbing pada film yang di-dubbing selalu meresahkan penonton dan mempengaruhi pengalaman menonton film. Startup India NeuralGarage berkomitmen untuk memecahkan masalah ini. Teknologi "VisualDub" yang dikembangkannya dapat secara akurat mencocokkan bentuk mulut dan sulih suara untuk meningkatkan kualitas film. Artikel ini akan memperkenalkan teknologi NeuralGarage, sejarah pengembangan, dan rencana masa depan secara mendetail, serta menganalisis keunggulan dan tantangannya dalam industri.
Saat menonton film yang di-dubbing, penonton sering kali menemui kendala: bentuk mulut karakter tidak sesuai dengan bahasa yang di-dubbing, yang tidak hanya memengaruhi pengalaman menonton, tetapi juga menyulitkan Anda untuk tenggelam dalam cerita. Untuk mengubah situasi ini, NeuralGarage, sebuah startup India yang didirikan pada tahun 2021, secara aktif bekerja keras untuk merevolusi industri sulih suara.
NeuralGarage berkantor pusat di Bangalore, India, dan didirikan bersama oleh empat teman lama Anjan Panjaj, Subhashish Saha, Subabraat Dbanta, dan Mandal Natkar. Platform ini bertujuan untuk memecahkan masalah ketidakcocokan gerakan wajah dalam konten yang di-dubbing. Dengan teknologi "VisualDub", NeuralGarage tidak hanya memastikan konsistensi bentuk mulut dan dubbing karakter, tetapi juga menjaga kealamian dan kualitas gambar yang tinggi.
NeuralGarage menonjol dalam Program Akselerator AI Generatif Global AWS dan menerima kredit promosi AWS senilai $1 juta dan dukungan lainnya. Perusahaan menekankan bahwa kualitas video harus dipastikan saat menyesuaikan ekspresi wajah, terutama saat sudut kamera dan pencahayaan berubah, yang merupakan tantangan yang sangat sulit.
Misalnya, jika seorang profesor berbicara dalam bahasa Spanyol sambil menonton "Paper", teknologi NeuralGarage dapat membuat seolah-olah dia sedang berbicara bahasa Inggris. “Setelah Anda mengalami sinkronisitas seperti ini, sulit untuk kembali ke keadaan sebelumnya,” kata Subbharat Depantal, salah satu pendiri dan chief technology officer perusahaan.
Saat ini, NeuralGarage telah bermitra dengan nama-nama besar seperti Amazon India dan Coca-Cola untuk membantu industri periklanan dengan cepat memperbarui konten video untuk berbagai festival atau promosi. Depantal menyebutkan bahwa Amazon India baru-baru ini mulai memanfaatkan teknologi tersebut dengan menerapkan rekaman video yang sama ke kampanye pemasaran musiman yang berbeda.
Di industri film, NeuralGarage bekerja sama dengan distributor film seperti Europa Movies yang memiliki pangsa pasar 95%, untuk membantu mereka mengatasi tantangan seperti distribusi global, pencegahan pembajakan, dan sinkronisasi sulih suara.
Terlepas dari potensi teknologi NeuralGarage, NeuralGarage masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu masalah utamanya adalah memastikan bahwa penyesuaian wajah terintegrasi secara mulus dengan video berkualitas tinggi, sekaligus beradaptasi dengan sudut kamera dan kondisi pencahayaan yang berbeda. Selain itu, teknologinya harus tetap natural dan menghindari “perasaan kecerdasan buatan” saat memproses ekspresi wajah aktor terkenal.
Untuk mengatasi persaingan, NeuralGarage berencana untuk lebih memperluas pengaruh pasarnya pada tahun 2025. Perusahaan berhasil menerima pembiayaan sebesar US$1,45 juta dari Xfinity Ventures pada tahun 2022 dan saat ini sedang mempersiapkan pembiayaan Seri A untuk memperluas skala bisnis dan meningkatkan produk.
Menyorot:
NeuralGarage menggunakan teknologi AI untuk memecahkan masalah ketidakkonsistenan antara dubbing dan sinkronisasi bibir, sehingga meningkatkan pengalaman menonton film.
Perusahaan telah bermitra dengan merek terkenal seperti Amazon India dan Coca-Cola untuk mempromosikan pembaruan konten iklan yang fleksibel.
NeuralGarage berencana memperluas pengaruh pasarnya pada tahun 2025 dan sedang mempersiapkan pembiayaan Seri A.
Teknologi NeuralGarage menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru bagi industri film dan periklanan, dan perkembangannya di masa depan patut dinantikan. Namun, untuk terus menjaga daya saing, permasalahan teknis perlu terus diatasi serta meningkatkan kealamian dan stabilitas teknologi AI.