Laporan keuangan kuartal keempat TSMC mendatang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan tajam dalam laba bersih, terutama karena kuatnya pertumbuhan permintaan chip kecerdasan buatan. Namun, ketidakpastian kebijakan AS juga menimbulkan tantangan. Laporan keuangan ini akan memberikan informasi penting mengenai perkembangan TSMC di era AI, serta pandangan terkini perusahaan mengenai belanja modal masa depan dan perencanaan kapasitas produksi global. Mari kita analisis mendalam mengenai kinerja keuangan TSMC, tantangan yang dihadapi, dan arah masa depannya.
TSMC diperkirakan akan merilis laporan keuangan kuartal keempatnya pada hari Kamis, menunjukkan bahwa laba bersihnya akan meningkat 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama karena lonjakan permintaan chip kecerdasan buatan (AI). Sebagai pabrik pengecoran wafer terbesar di dunia, TSMC mendapat manfaat besar dari ledakan AI. Namun, pembatasan teknologi dari Amerika Serikat dan ketidakpastian mengenai potensi tarif impor dari pemerintahan Trump yang baru juga membawa tantangan besar bagi TSMC.
Menurut analisis 22 analis, laba bersih TSMC pada kuartal keempat tahun 2023 diperkirakan mencapai NT$377,95 miliar (sekitar US$11,41 miliar), dibandingkan dengan NT$238,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. TSMC melaporkan data pendapatan triwulanan minggu lalu yang jauh melampaui ekspektasi pasar dan berencana mengadakan pertemuan akhir pekan ini untuk memberikan perkiraan pendapatan dalam dolar AS.
Bagi TSMC, hubungan baik dengan pemerintahan Trump sangatlah penting. Brett Simpson, salah satu pendiri dan analis senior di Arete Research, mengatakan bahwa tahun 2025 diharapkan menjadi tahun yang penting bagi pelanggan AI untuk mendorong pertumbuhan TSMC yang berkelanjutan. Ia yakin TSMC bisa menjalin hubungan baik dengan pemerintahan baru.
Perlu dicatat bahwa TSMC berinvestasi dan membangun pabrik di seluruh dunia, termasuk menginvestasikan US$65 miliar untuk membangun tiga pabrik baru di Arizona, Amerika Serikat. Namun sebagian besar kegiatan produksi akan tetap berada di lokasi semula. TSMC berencana memperbarui prospek kuartal saat ini dan setahun penuh, termasuk rencana belanja modal, dalam laporan keuangan mendatang. Dalam laporannya pada Oktober lalu, TSMC menyebutkan belanja modal pada tahun 2025 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2024, meski tidak mengungkapkan angka spesifiknya. Perusahaan sebelumnya memperkirakan investasi modal pada tahun 2024 akan melebihi $30 miliar.
Kegilaan AI telah mendorong harga saham TSMC melonjak. Sahamnya di Bursa Efek Taipei naik 81% tahun lalu, sedangkan pasar yang lebih luas hanya naik 28,5% pada periode yang sama. Bagi investor dan pasar, kinerja TSMC tidak diragukan lagi merupakan sinyal positif karena menunjukkan posisi dominannya di pasar semikonduktor global.
Perkembangan TSMC di masa depan patut mendapat perhatian. Investasi berkelanjutannya di bidang AI dan tata letak global akan menentukan posisinya dalam persaingan di masa depan. Rilis laporan keuangan ini akan memberikan visi pasar yang lebih jelas, mari kita tunggu dan lihat.