Para peneliti dari University of Michigan dan University of California, San Francisco menerbitkan hasil penelitian terobosan dalam jurnal Nature - Model Kecerdasan Buatan Fastglioma. Model ini dapat dengan cepat menilai tumor kanker residual dalam operasi tumor otak dalam waktu 10 detik, secara signifikan meningkatkan efisiensi dan akurasi bedah, dan diharapkan untuk sepenuhnya mengubah proses bedah saraf. Inovasi ini menggabungkan pencitraan mikro-optik dan model dasar AI, menggunakan lebih dari 11.000 sampel bedah dan 4 juta gambar mikroskop untuk pra-pelatihan. Michigan. Perkembangan model ini akan memiliki dampak mendalam pada pengobatan tumor otak yang tepat.
Ilmuwan Amerika baru -baru ini menerbitkan hasil penelitian besar dalam jurnal Nature: Fastglioma, model kecerdasan buatan yang dikembangkan bersama oleh University of Michigan dan University of California, San Francisco, dapat dengan cepat menentukan kanker residu dalam bedah tumor otak dalam 10 detik, dan IS Bedah Saraf.
Inovasi ini menggabungkan pencitraan mikro-optik dengan model AI dasar. Tim peneliti menggunakan lebih dari 11.000 sampel bedah dan 4 juta gambar mikroskopis untuk pra-pelatihan, dan menggunakan teknologi pencitraan jaringan Raman yang distimulasi secara independen dikembangkan oleh University of Michigan untuk mendapatkan gambar resolusi tinggi.
Keuntungan luar biasa Fastglioma tercermin dalam kemampuan deteksi yang sangat baik. Dalam aplikasi praktis, model ini memiliki tingkat hilangnya residu tumor berisiko tinggi hanya 3,8%, yang jauh lebih baik daripada tingkat 25% yang terlewatkan dari gambar tradisional dan operasi yang dipandu fluoresensi. Bahkan dalam "mode cepat", tingkat akurasi rata -rata masih dapat mencapai 92%.
Penelitian menunjukkan bahwa fastglioma juga dapat mengurangi ketergantungannya pada metode tradisional seperti pencitraan radiografi, peningkatan kontras atau pelabelan fluoresen. Teknologi terobosan ini tidak hanya membantu ahli bedah membuat keputusan cepat selama operasi, tetapi juga mempromosikan aplikasi dalam jenis lain dari diagnosis tumor otak.
Perlu dicatat bahwa reseksi lengkap tumor otak selalu menjadi tantangan utama yang dihadapi bedah saraf, dan beberapa tumor residual sulit dibedakan dari jaringan otak yang sehat. Munculnya Fastglioma memberikan solusi baru untuk masalah klinis ini, menandai langkah penting lain dalam kecerdasan buatan di bidang kedokteran presisi.
Keberhasilan perkembangan model Fastglioma tidak hanya membawa perubahan revolusioner pada operasi tumor otak, tetapi juga menetapkan tolok ukur baru untuk penerapan kecerdasan buatan di bidang medis, menunjukkan bahwa kedokteran presisi akan lebih efisien dan akurat di masa depan. Tingkat kelalaiannya yang rendah dan tingkat akurasi yang tinggi akan secara signifikan meningkatkan hasil pasien dan meningkatkan kelangsungan hidup. Di masa depan, kami menantikan fastglioma yang diterapkan dalam berbagai praktik klinis yang lebih luas dan menguntungkan lebih banyak pasien.