Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan telah memainkan peran yang semakin penting dalam aplikasi perusahaan, tetapi implementasinya telah menghadapi banyak tantangan. Meskipun banyak raksasa perusahaan telah banyak berinvestasi dalam produk AI layanan cloud, mereka belum dapat menyelesaikan masalah sepenuhnya seperti interoperabilitas, tata kelola, biaya dan keamanan. Artikel ini akan menganalisis hasil survei global yang dirilis oleh Datasobot dan CIO.com, dan mengeksplorasi kesulitan praktis yang dihadapi oleh perusahaan dalam proses aplikasi AI dan bagaimana perusahaan dapat menghadapi tantangan ini.
Dengan latar belakang digitalisasi cepat saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing mereka. Namun, meskipun perusahaan besar berinvestasi besar -besaran dalam produk AI Hyperscaler, para pemimpin AI masih menghadapi banyak tantangan.
Baru -baru ini, Datasobot dan CIO.com merilis survei global, yang menunjukkan bahwa lebih dari 50% pemimpin AI berencana untuk meningkatkan investasi dalam penyedia layanan cloud untuk menyelesaikan masalah utama yang mereka hadapi.
Survei, yang mencakup lebih dari 200 pembuat keputusan senior di bidang AI, berfokus pada kesulitan perusahaan saat menerapkan teknologi AI. Hasil survei menunjukkan bahwa interoperabilitas yang tidak mencukupi, kemampuan tata kelola dan kepatuhan yang terbatas, dan biaya penggunaan yang tinggi telah menjadi faktor kunci yang membatasi aplikasi AI perusahaan.
Catatan Sumber Gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan Penyedia Layanan Resmi Gambar Midjourney
Data survei menunjukkan bahwa hanya 38% dari perusahaan yang disurvei telah mencapai aplikasi penuh AI di seluruh organisasi, proporsi yang menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh banyak perusahaan ketika memperluas proyek AI mereka. Pada saat yang sama, 47% responden mengatakan bahwa alat AI layanan cloud hyperscale yang ada tidak memuaskan dalam kecepatan pengiriman proyek, dan hanya 22% percaya bahwa AI dapat secara efektif meningkatkan kualitas keputusan bisnis.
Selain itu, masalah keamanan juga menjadi fokus perhatian luas dalam penyelidikan. Sebanyak 84% responden mengatakan mereka mengalami kesulitan memverifikasi keamanan model AI mereka ketika menggunakan alat cloud hyperscale, dan hampir setengah menyatakan kekhawatiran tentang perlindungan privasi data. Pelanggaran data, risiko keamanan pihak ketiga, dan potensi kerusakan pada reputasi merek telah menjadi tantangan penting yang harus dihadapi perusahaan dalam aplikasi AI. Sebagai tanggapan, lebih dari 50% responden mengatakan mereka berencana untuk berinvestasi di masa depan untuk menyelesaikan masalah keamanan dan kepatuhan AI.
Selain itu, lebih dari 60% responden menyatakan keprihatinan tentang penguncian vendor, terutama masalah kompatibilitas di lingkungan multi-cloud, yang telah membuat perusahaan mencoba memperkenalkan teknologi baru atau mengintegrasikan aplikasi AI baru ke dalam sistem yang ada menghadapi hambatan. Dan 51% pemimpin AI kesal tentang tingginya biaya pemeliharaan proyek AI, terutama yang telah berinvestasi dalam alat cloud hyperscale selama lebih dari tiga tahun.
Venky Veeraraghavan, kepala produk produk robot data, mengatakan bahwa perusahaan sering menghadapi pilihan yang sulit ketika menghadapi implementasi AI. Dia mencatat bahwa membangun solusi AI yang komprehensif dapat memastikan keamanan dan kepatuhan sambil mengurangi biaya, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi kolaborasi secara keseluruhan.
Untuk mengatasi masalah ini, robot data memberikan solusi AI perusahaan yang dirancang untuk membantu organisasi memberikan aplikasi AI secara lebih efisien dan meningkatkan efektivitas teknologi yang ada. Melalui arsitektur terbuka dan aplikasi AI yang dapat disesuaikan, robot data berkomitmen untuk mempercepat penyebaran AI, mengurangi biaya implementasi, dan membantu perusahaan dengan lebih baik mengatasi tantangan di masa depan.
Poin:
Lebih dari 50% pemimpin AI berencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam layanan cloud untuk mengatasi tantangan teknologi yang ada.
84% responden mengalami kesulitan dalam verifikasi keamanan model AI, dan masalah privasi data menarik perhatian luas.
51% pemimpin AI kesal tentang tingginya biaya pemeliharaan proyek AI, dan lebih dari 60% khawatir tentang masalah penguncian vendor.
Singkatnya, perusahaan menghadapi banyak tantangan dalam proses aplikasi AI, termasuk biaya, keamanan, kepatuhan, dan penguncian pemasok. Memecahkan masalah ini mengharuskan perusahaan untuk mengadopsi strategi komprehensif, memilih solusi yang tepat, dan terus memperhatikan tren pengembangan teknologi untuk benar -benar mewujudkan nilai AI.